Populasi Monyet Sulit Dikendalikan, Pertanda Predator Makin Langka

Populasi Monyet Sulit Dikendalikan, Pertanda Predator Makin Langka

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 16:27 WIB
Kawanan monyet di Banyumas. Foto: Arbi Anugrah
Yogyakarta - Populasi monyet liar di Boyolali meningkat cepat dan sulit dikendalikan. Hal ini, menurut pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) jadi pertanda populasi predator yang semakin langka.

"Ditambah lagi pengontrol populasi monyet, predator sudah makin langka. Sehingga populasi monyet sulit dikendalikan," ujar Dosen Fakultas Kehutanan Dr Satyawan Pudyatmoko S Hut, M Sc kepada detikcom, Senin (7/8/2107).

Satyawan menjelaskan predator yang ada di hutan Jawa ini di antaranya macan tutul, anjing luar dan ular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kata Satyawan, menembak atau mengebiri monyet bukan menjadi jalan keluar yang menyelesaikan masalah. Satyawan menyarankan agar pihak-pihak terkait lebih melihat permasalahan ini dari akarnya.

Untuk jangka panjang, Satyawan tak ada yang bisa dilakukan kecuali memperbaiki habitat satwa tersebut. Serangan monyet ke warga menjadi pertanda kerusakan lingkungan dan ekosistem.

"Untuk jangka panjang, mau tak mau harus ada perbaikan habitat satwa," imbuhnya.

Dia bercerita pernah bertugas di kasus penyerangan monyet di hutan industri di Sumatera. Saat itu dia melihat, saat hutan di sana masih berupa hutan alam, tak pernah ada kasus penyerangan kepada manusia.

"Jadi ketika rumah mereka rusak, dia (monyet) harus keluar dari rumah untuk mencari makanan untuk survive, jadi pendekatan (untuk menyelesaikan masalah di Boyolali) harus multi," ulas Satyawan.

Ditambah lagi dengan musim kemarau yang membuat cadangan pangan monyet semakin menurun.

"Kalau di musim hujan mungkin masih banyak daun yang bisa dimakan. Kalau kemarau ya sumber daya makan di habitatnya menurun," tuturnya.

(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads