Sudirman (54), salah seorang pemilik kios jamu di kompleks Alun-alun Brebes, mengaku sudah menduga produsen jamu ini akan bangkrut sebelum dipailitkan oleh pengadilan. Kabar pabrik Nyonya Meneer akan gulung tikar diterima dari distributor jamu yang mendatanginya.
"Awalnya setiap distributor datang membawa barang, saya tanya kok tidak ada jamu Nyonya Meneer. Terus mereka jawab sudah tidak produksi lagi," ujar Sudirman, Senin (7/8/2017) siang. Menurutnya, sejak 4 bulan lalu tidak lagi menjual jamu seduh dari produk Nyonya Meneer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena banyak disuka pembeli, produsen jamu pun ada yang memproduksi jamu Nyonya Meneer palsu. Jamu ini sudah beredar sejak dua bulan lalu atau saat jamu Nyonya Meneer sedang mulai krisis produksi.
"Jamu palsu ini bentuk dan kemasan sangat mirip. Para salesnya berasal dari Cirebon. Kalau datang ke sini suka menawarkan jamu Nyonya Meneer yang palsu. Kalau mereka bilang ke saya, ini jamu Nyonya Meneer KW," ungkap Sudirman.
Dilihat dari harga, jamu tiruan ini terpaut beberapa ratus rupiah dari yang asli. Sebagai contoh, jika Nyonya Meneer dibandrol Rp 1.600/bungkus maka jamu tiruan ini dijual seharga Rp 1.200/bungkus.
Meski murah, namun jamu tiruan ini kurang diminati. Apalagi sekarang setelah konsumen jamu sekarang sudah tahu bahwa Nyonya Meneer sudah tidak lagi diproduksi.
"Saya tidak berani ambil produk jamu KW itu. Pembeli sudah tahu yang asli sudah tidak ada lagi. Jadi percuma kalau dijual di sini," tambah Sudirman. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini