Inovasi Aromaterapi Karya Mahasiswa UII Raih Medali Emas di Korsel

Inovasi Aromaterapi Karya Mahasiswa UII Raih Medali Emas di Korsel

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 11:08 WIB
Tim mahasiswa UII saat berada di Korea Selatan. Foto: Dok Humas UII
Yogyakarta - Tim mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) meraih medali emas di ajang 6th World Invention Creativity Contest 2017 di Korea Selatan. Penghargaan ini mereka dapatkan atas pengembangan inovasi produk lilin aromaterapi berbasis minyak atsiri.

"Tim StudentPreneur UII mengembangkan inovasi produk lilin aromaterapi berbasis minyak atsiri. Lilin ini dikemas dengan bentuk menarik dengan formulasi minyak atsiri sebagai bahan utama," demikian disampaikan Humas UII melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (7/8/2017).

Tim ini terdiri dari 3 mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Pendidikan Alam (FMIPA) UII. Mereka adalah Muhammad Alfan Aulia, Amri Yahya, dan Aulia Agustia Yuniar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wangi dari produk lilin ciptaan mereka disebut dapat memberi ketenangan bagi orang-orang yang menghirupnya. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi terapi yang positif dan menyenangkan.

"Ini merupakan kecemasan kami untuk melihat masalah masyarakat perkotaan yang mudah mengalami stres. Inovasi ini merupakan sebuah penemuan dasar untuk memberikan relaksasi sehingga tingkat stres menurun," ungkap Alfan.

Inovasi ini dilatarbelakangi meningkatnya permasalahan kesehatan mental di masyarakat saat ini. Tekanan sosial dan ekonomi yang tinggi dapat membuat seseorang mudah dihinggapi rasa cemas. Berawal dari rasa cemas yang berlebih seseorang akan mengalami depresi, stres, kehilangan motivasi bahkan tak jarang berakhir pada keputusan untuk bunuh diri.
Mereka meraih tiga penghargaan atas inovasi produk lilin aromaterapinya. Mereka meraih tiga penghargaan atas inovasi produk lilin aromaterapinya. Foto: Dok Humas UII
Wangi lilin aromaterapi ciptaan mereka diharapkan dapat mengurangi tingkat stres dan depresi yang jadi masalah yang menghinggapi masyarakat urban.

"Kami berharap untuk pengembangan produk ini ke depannya, mendapatkan dukungan lebih untuk penelitian lanjutan. Sehingga pembuatan desain maupun formula lebih kompleks untuk siap dipasarkan yang dapat dipakai oleh semua kalangan baik anak-anak, mahasiswa maupun lansia di Indonesia," ujarnya.

Penelitian ini berada di bawah bimbingan Nurcahyo Imam Prakoso M,Sc selaku dosen Prodi Ilmu Kimia.

Proses seleksi yang dilalui oleh tim UII di kompetisi ini tidak mudah karena terdapat beberapa tahapan. Mulai dari pengumpulan abstrak, deskripsi produk hingga dengan foto produk. Selain itu perwakilan dari UII juga harus bersaing dengan negara lain seperti dari Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, USA, Taiwan, Iran, China, dan Filipina.

Ketiganya meraih tiga penghargaan yaitu Gold Medal Award, Spesial Award from WIIPA dan Special Honour of Invention from Canada.
Mereka mengalahkan tim dari sejumlah negara, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, USA, Taiwan, Iran, dan China.Mereka mengalahkan tim dari sejumlah negara, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, USA, Taiwan, Iran, dan China. Foto: Dok Humas UII
Ajang ini berlangsung pada 28-30 Juli 2017 di Seoul Trade Exhibition & Convention (SETEC) Hangnyoul, Gangnam, Seoul, Korea Selatan.

Acara yang sudah memasuki tahun keenam ini diadakan oleh Korea University Invention Association (KUIA) yang bekerjasama dengan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA), MILSET Internasional dan MILSET Asia, AIA, Asian Caucus of Invention Assocations (ACIA), ACSIA, IRIS dan TISIAS-Kanada. (sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads