"Kita mulai gerakan menanam ini dari Cilongok (Banyumas) untuk Indonesia, saya sangat senang dan kita semua bangga karena Gerakan Nusantara menanam ini dimulai dari desa terpencil ini akan kita teruskan keseluruh nusantara, seluruh Indonesia," kata Muhaimin Iskandar usai menanam pohon di sebuah bukit di wilayah tersebut, Minggu (6/8/2017).
Dalam acara bertajuk Nusantara Menanam itu, yang berbarengan dengan reses anggota FPKB DPR RI, selain Cak Imin hadir pula beberapa politisi PKB lainnya. Kegiatan tersebut sesuai dengan deklarasi PKB sebagai Green-Party, yang dicetuskan di Bali pada 2006 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, dengan gerakan Nusantara Menanam ini Indonesia akan kembali berjaya menjadi hutan dunia. Kegiatan ini juga diikuti oleh kelompok masyarakat sekitar hutan dan organisasi yang peduli terhadap isu lingkungan.
"Gerakan ini bukan hanya di Banyumas, tapi seluruh Indonesia karena jarang dilakukan dan masih banyak tanah, gunung-gunung Perhutani milik Pemerintah yang gundul yang tidak segera ditanam, padahal uang ada, tanah ada," katanya.
Sementara menurut Isrodin, pegiat lingkungan yang juga masyarakat pinggir hutan mengatakan jika melihat kondisi hutan yang ada saat ini memang harus segera ditanam dan dihijaukan kembali. Apalagi masyarakat pinggir hutan yang terkena dampak langsung, harus memperhatikan hutan itu sendiri.
"Yang pasti kita melihat kondisi hutan yang memang saat ini harus segera ditanam, dihijaukan kembali hutan kita, karena kita tahu khususnya masyarakat pinggiran hutan yang kena dampak langsung hutan harus memperhatikan hutan itu ndriri," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini baru sekitar 1.500 pohon dari 19 ribu pohon yang rencananya akn ditanam di Lereng Gunung Slamet. Kegiatan ini juga sebagai edukasi kepada masyarakat dan anak-anak, pihaknya juga melibatkan seluruh elemen serta anak anak dari tingkat SD, SMP dan SMA agar terlibat langsung dalam pelestarian hutan melalui kegiatan tersebut.
"Kita selaku masyarakat juga mengerakkan anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP, SMA kita libatkan sebagai edukasi mereka. Kerana hutan ya harus tetep lestari dengan kondisi apapun dan masyarakat eleman apapun harus siap menjaga," ucapnya. (sip/sip)











































