Ada Konflik Keberagaman di Asia, JK: Tantangan untuk Generasi Muda

Ada Konflik Keberagaman di Asia, JK: Tantangan untuk Generasi Muda

Usman Hadi - detikNews
Minggu, 06 Agu 2017 13:50 WIB
Wapres Jusuf Kalla. Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detikcom
Yogyakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, hampir di seluruh negara termasuk di Indonesia ada kelompok-kelompok kecil yang menjadi riak keberagaman. Oleh sebab itu semua pihak disebutnya harus memperjuangkan kemajemukan, sehingga antar kelompok bisa saling menghormati.

"Kita tentu merasa bangga, bahawa Indonesia ini suatu negara yang sangat plural, sangat majemuk, dan semua menghormati (satu dengan) yang lainnya. Bahwa ada kelompok-kelompok kecil itu riak, sering terjadi di negara manapun," ujar JK dalam sambutannya menutup Asian Youth Day (AYD) ke-7 di Lapangan AAU Yogyakarta, Minggu (6/8/2017).
Wapres JK saat menghadiri penutupan Asian Youth Day di Yogyakarta. Wapres JK saat menghadiri penutupan Asian Youth Day di Yogyakarta. Foto: Usman Hadi
JK menegaskan lambang negara di Indonesia adalah Garuda, yang melambangkan Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan di Indonesia sendiri adalah realitas, yang disebut JK perbedaan yang itulah kekuatan bangsa.

"Tentu kita tahu lambang negara Indonesia, (ada) Bhinneka Tunggal Ika. Bahwa kekuatan kita adalah perbedaan," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu JK berharap ribuan peserta Asian Youth Day (AYD) bisa menjadi pelopor untuk memperjuangkan kemajemukan. Untuk itu masing-masing pihak dimintanya untuk saling belajar, terbuka, dan mau menerima perbedaan.

"Kita juga bisa belajar satu dengan yang lain," ucapnya.

"Dari pertemuan ini kita akan saling bersinergi," lanjut JK.

Adanya konflik di sejumlah negara di Asia, menurut JK menjadi tantangan semua pihak terutama generasi muda. Apalagi berbagai konflik itu masih dijumpai baik di wilayah Asia Timur, Tengah, Selatan dan Asia Barat.

"Di Asia Tengah, di Asia Barat, di Asia Timur, dan di Asia Selatan terjadi konflik. Itu merupakan tantangan kita semua, para generasi muda," tutupnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads