Melihat Serunya Penginapan di Camping Ground DCF

Melihat Serunya Penginapan di Camping Ground DCF

Uje Hartono - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 10:00 WIB
Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara - Acara Dieng Culture Festival (DCF) 2017 menyuguhkan hal yang berbeda. Panitia menyediakan camping ground di alam terbuka yang berada di area museum Kaliasa, kawasan Dieng.

Suasana alam terbuka dengan hawa dingin lebih terasa dan memberikan sensasi lain. Kawasan itu bertambah meriah dengan kerlap-kerlip aneka lampu di pepohonan. Berbekal kompor mini atau portabel, wisatawan bisa menikmati suasana alam di Dieng dengan segelas kopi hangat.

Salah satunya yang dirasakan wisatawan asal Jakarta Rahmadani Syahri. Ia bersama ketiga rekannya lebih memilih untuk menginap di camping ground.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau menginap di tenda seperti ini akan lebih terasa menyatu dengan alam," katanya.

Meski lebih dingin dari penginapan di homestay, Rahmadani mengaku tidak membawa peralatan khusus. Mengingat tenda yang ia sewa sudah komplit beserta matras alas tidur dan sleeping bag. Alat-alat itu sudah cukup menghangatkan tubuh.

"Persiapannya hanya membawa jaket tebal. Karena di Dieng memang dingin," lanjutnya.

Sementara itu, koordinator camping ground Aan Hidayat menyampaikan pihaknya menyediakan 50 tenda. Satu tenda beserta matras dan sleeping bag dikenakan tarif Rp 500 ribu untuk tiga hari dua malam. Sedangkan untuk tenda tanpa matras dan sleeping bag wisatawan membayar Rp 325 ribu untuk tiga hari dua malam.

"Tetapi, bagi wisatawan yang sudah membawa tenda sendriri, kami juga menyediakan lahan untuk mendirikan tenda. Lahan untuk satu tenda disewa Rp 175 ribu untuk tiga hari dua malam," paparnya.

Menurutnya sekitar area Museum Kaliasa mampu menampung 200 tenda. Meski di camping ground, pihaknya juga menyediakan toilet untuk keperluan wisatawan.

"Hanya, untuk keperluan mengisi baterai kamera atau handphone harus mengantre. Karena kami hanya menyediakan di tenda panitia," tuturnya.

Ia menambahkan, adanya camping ground tersebut sudah ada sejak lima tahun lalu. Awalnya, camp ground ini disediakan bagi wisatawan yang tidak kebagian homestay. Sebab, jumlah homestay masih terbatas.

"Awalnya untuk memfasilitasi wisatawan yang tidak dapat homestay. Tetapi lama-kelamaan meningkat. Bahkan biasanya wisatawan sudah memesan jauh-jauh hari lewat online," jelasnya. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads