DCF 2017 akan berlangsung mulai hari ini hingga 6 Agustus 2017. Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi mengatakan anak-anak peserta Ruwatan tidak hanya berasal dari Dieng.
Menurutnya, ruwatan memotong rambut gimbal ini diprioritaskan bagi anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Hal ini dimaksudkan untuk membantu orangtua anak gimbal. Mengingat, permintaan anak gimbal sebagai syarat sebelum dipotong beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap tahunnya, DCF 2017 selalu menarik perhatian ribuan wisatawan. Bahkan pada Dieng Culture Festival (DCF) 2016 diperkirakan ada 100.000 pengunjung yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Diperkirakan tahun ini DCF akan kembali dipenuhi pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari penginapan di Dieng yang sudah penuh dipesan sejak 4 bulan sebelum acara ini digelar. Bagi wisatawan yang belum sempat memesan penginapan tak perlu khawatir. Sebab banyak warga yang menyewakan rumah pribadinya selama DCF 2017 berlangsung.
Berbagai persiapan sudah dijalani oleh panitia, pemerintah daerah setempat dan aparat kepolisian. Ada rencana rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan panjang yang terjadi setiap tahunnya.
Alif Fauzi juga mengimbau para wisatawan untuk menyiapkan jaket tebal. Utamanya bagi wisatawan yang baru pertama kali ke menginjakkan kaki di dataran tinggi Dieng.
"Untuk penghangat tubuh, wisatawan diimbau menyiapkan jaket tebal, sarung tangan hingga penutup kepala," ujarnya, Kamis (27/7).
Meski demikian, kata Alif, munculnya fenomena alam berupa embun es menjadi daya tarik bagi sebagian wisatawan. Biasanya, wisatawan rela berburu embun es pagi hari sebelum matahari mulai terbit untuk melihat secara langsung.
"Karena biasanya kalau sudah agak siang, embun es sudah mulai mencair," sambungnya. (sip/mbr)