Curi Tas Kepala Sekolah di Bantul, 2 Pria Babak Belur Dihajar Warga

Curi Tas Kepala Sekolah di Bantul, 2 Pria Babak Belur Dihajar Warga

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 03 Agu 2017 18:34 WIB
Ilustrasi pencurian. Foto: Edi Wahyono
Bantul - Tas milik Kepala SD Peni Bantul digasak maling saat ditinggal rapat. Warga yang memergoki pelaku menghajar hingga dua pelaku babak belur.

Dua pelaku berinisial MA (25) warga Depok Jawa Barat dan M (34) warga Ciamis Jawa Barat harus dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.

"Ada dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor masuk tempat parkir sepeda motor guru dan karyawan. Kepala sekolah (Sri Hartati) mengira dua orang tersebut tamu. Lalu kepala sekolah menyuruh salah satu guru, Rahmat Basuki menemui mereka," ujar Kapolsek Bantul Paimun saat dihubungi detikcom, Kamis (3/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu itu kondisi sekolah sepi, lantaran sudah masuk jam pulang sekolah. Sementara kepala sekolah dan para guru, sedang melangsungkan rapat di salah satu ruang kelas sekolah tersebut.

Selang beberapa menit penjaga sekolah, Hariyanto berteriak. Mendengar suara tersebut, Hartati disebut Paimun keluar dari ruang rapat dan sudah mendapati Hariyanto dan Rahmat Basuki mengamankan kedua pelaku.

"Pak Hariyanto berteriak 'maling-maling', (semua orang) kaget, Hartati keluar dan dua orang tadi sudah diamankan," tuturnya.

Saat diamankan, di tangan kedua tersangka ternyata ada sebuah tas warna biru milik kepala sekolah.

"Saat diamankan ada sebuah tas jeans warna biru milik kepala sekolah. Padahal tas tersebut sebelumnya ditaruh menggantung di kursi ruang kerja kepala sekolah," bebernya.

Diduga setelah memarkirkan sepeda motornyar, kedua tersangka langsung menuju ruang kepala sekolah. Akhirnya mereka menggasak tas milik kepala sekolah yang menggantung di kursi.

"Ruangan kepala sekolah ada di samping tempat parkir guru dan karyawan," ungkapnya.

Mendengar adanya keributan, warga sekitar SD Peni Bantul datang ke lokasi. Di sana kedua tersangka menjadi bulan-bulanan, babak belur dihajar massa. Sampai akhirnya keduanya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Setelahnya banyak warga berdatangan mengamankan pelaku," ungkap Paimun.

Paimun melanjutkan, dari tangan kedua tersangka Polsek Bantul menyita motor matic nomor polisi F 3770 DM yang dipakai keduanya buat beraksi. Namun pihaknya mengaku belum memintai keterangan ke para tersangka. Apalagi selepas dihajar massa salah satu pelaku sempat tak sadarkan diri.

Kepala SD Peni Bantul Sri Hartati menambahkan, setelah ada teriakan maling dari penjaga sekolah, kedua tersangka sempat menggeber sepeda motor mereka. Satu tersangka berhasil ditangkap dan terjatuh, sementara satu tersangka lainnya ditangkap petugas keamanan di gerbang sekolah.

Di halaman sekolah kedua tersangka dihajar massa. Mendapati hal itu Hartati mengaku berusaha melerai, lantaran pihaknya khawatir para siswa trauma atas kejadian tersebut.

"Kami teriak 'sudah-sudah' gitu, kami takut para siswa trauma karena waktu itu pas jam pulang sekolah," pungkasnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads