Suporter PSS Sleman Dilarang ke Jateng Selama 4 Pertandingan

Suporter PSS Sleman Dilarang ke Jateng Selama 4 Pertandingan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 19:37 WIB
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono. Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Suporter PSS Sleman dilarang datang dan memberikan dukungan kepada tim kesayangannya selama 4 kali pertandingan. Hal itu merupakan buntut kerusuhan di beberapa tempat.

Bahkan kerusuhan tersebut menyebabkan korban jiwa di wilayah Jawa Tengah.

Surat terkait larangan itu dilayangkan Polda Jateng kepada PSSI dan sudah ditanggapi. Hasilnya dalam 4 pertandingan PSS di Jateng, tidak boleh ada suporter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat itu direspon PSSI, 4 kali pertandingan tidak boleh diikuti suporter," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, Rabu (2/8/2017).

Condro mengatakan pihaknya sudah melakukan mapping dan hasilnya suporter PSS pernah terlibat beberapa kali bentrok saat mendukung timnya di Jawa Tengah. Bahkan hari Minggu (23/7) lalu seorang petani cabai tewas karena dikeroyok suporter PSS usai mendukung timnya di Banyumas.

"Sudah dimapping beberapa kejadian saat pertandingan di Jawa Tengah menimbulkan konflik seperti pembakaran mobil di Jepara, perusakan motor di Magelang, terakhir menimbulkan korban jiwa masyarakat yang bukan suporter," tegasnya.

Ia berharap PSSI bisa memberikan pembinaan untuk para suporter agar kejadian serupa tidak terulang. Dan jika ada suporter yang melanggar makan kepolisian dan manajemen PSSI akan berkoordinasi termasuk untuk melakukan tindakan atau memberikan sanksi.

"Kalau masih hadir ya ada sanksi dari PSSI," tegasnya.

Hari Kamis (27/7) lalu Polda Jateng juga melakukan pertemuan dengan koordinator suporter, panitia pelaksana, dan PSSI di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng. Pertemuan tersebut membahas soal koordinasi untuk menjaga situasi tetap aman.

"Sepakbola kan alat pemersatu, hiburan, dan juga untuk mencari prestasi. Kalau sepakbola menyebabkan perpecahan anak bangsa apalagi sampai timbul korban jiwa, kita minta PSSI mengevaluasi agar manajemen ikut melakukan pembinaan pada suporter," terang Condro. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads