Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Ukur Gula Darah Tanpa Jarum Suntik

Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Ukur Gula Darah Tanpa Jarum Suntik

Sukma Indah Permana - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 11:40 WIB
Alat Glucosaga ciptaan mahasiswa UGM. Foto: Dok Humas UGM
Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan alat ukur kadar gula darah tanpa jarum suntik. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan kadar gula darah selama ini dinilai masih rumit karena membutuhkan tindakan invasif.

"Untuk memantau kadar gula dalam darah para diabetasi saat ini tergolong rumit. Pasalnya pemeriksaan kadar gula darah masih membutuhkan tindakan invasif dengan jarum suntik untuk mengambil sampel darah pasien," ujar salah satu anggota tim yakni Nurul Fajriati Setyaningrum dalam keterangan tertulis yang dikirim tim Humas UGM kepada wartawan, Rabu (2/8/2017).

Pemeriksaan yang lebih sederhana dinilai diperlukan karena pemeriksaan secara rutin kadar gula darah penting dilakukan bagi para penderita diabetes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Nurul yang merupakan mahasiswa Prodi Gizi Kesehatan, tim ini terdiri dari 4 mahasiswa lainnya. Mereka adalah Ayu Rahmawati Kautsar Dieni dari Prodi Teknologi Informasi,Atika Nurul Haniyyah dari Prodi Gizi Kesehatan, serta Abdullah Ibnu Hasan dan Ardi Yusri Hilmi dari Prodi Elektrinika dan Intrumentasi.

Kelimanya mengembangkan alat dengan bantuan dana hibah DIKTI yang dikemas dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2017 dan berhasil lolos melaju pada PIMNAS 2017 di Makasar.

Mahasiswa UGM pencipta alat Glukosaga. Mahasiswa UGM pencipta alat Glukosaga. Foto: Dok Humas UGM


Nurul melanjutkan bahwa glukometer yang ada di pasaran umumnya terdiri dari beberapa komponen yang mahal. Beberapa di antaranya jarum lancet, lancet device, strip glukosa darah, dan alat glukometer. Pengukuran diawali dengan tindakan invasive berupa penusukan jarum lancet ke jari pasien untuk mengambil sampel darah.

"Terkadang penusukan jarum ke jari pasien memerlukan banyak pengulangan karena sampel darah yang kurang," imbuhnya.

Alat yang diberi nama Glucosaga ini mereka kembangkan memiliki prosedur penggunaan alat yang cukup sederhana. Langkah pertama, meletakkan sensor pada telinga bagian bawah kemudian menekan tombol start. Selanjutnya, akan langsung dapat terlihat hasil pembacaan kadar glukosa darah yang ditampilkan pada layar LCD.

Ayu menambahkan bahwa alat ini juga dilengkapi dengan aplikasi smartphone Glucosaga yang dapat membantu penderita dalam mengetahui riwayat perjalanan penyakit diabetesnya. Data hasil pembacaan kadar glukosa darah dapat dikirim dan disimpan secara berkala pada aplikasi.

Aplikasi Glucosaga juga memiliki fitur-fitur yang dapat membantu pengguna dalam mengatur gaya hidupnya yakni SagaDiary, Reminder, dan Activity Track. SagaDiary digunakan untuk melihat riwayat dari kadar glukosa darah dan riwayat konsumsi kalori maksimal per hari. Reminder berfungsi sebagai pengingat untuk beberapa aktivitas tertentu seperti minum obat, olahraga, dan sebagainya. Sedangkan Activity Track adalah fasilitas untuk menulis segala aktivitas yang dilakukan.

"Kami berharap dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung Indonesia lebih mandiri dalam memproduksi alat kesehatan. Untuk saat ini kami masih dalam tahap riset dan pengembangan sehingga bisa masuk ke tahap produksi," pungkas Ayu. (sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads