Para peserta melakukan kunjungan industri ke beberapa IKM yang memproduksi sarung tangan golf, alat mesin dan pertanian, produk kerajinan dari kulit, kerajinan anyaman rotan, makanan olahan ikan, Batik khas Yogyakarta peraih OVOP Bintang 5, dan kerajinan perak.
Kegiatan ini diikuti 22 peserta dari negara-negara tersebut yang merupakan anggota Colombo Plan. Mereka mengikuti program Kerja Sama Teknik Selatan-selatan dan Triangular (KSST) "Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry" Batch II pada tanggal 30 Juli - 9 Agustus 2017 di Hotel Eastparc Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sosialisasikan kepada mereka, IKM itu seperti apa, perdagangan di sektor IKM itu seperti apa, pembinaan kita terhadap IKM seperti apa. Itu nanti kita ajarkan, kita kasih OVOP, kita kasih bimbingan teknis, saya inginya ini interaktif, mereka juga sharing pada kita apa yang mereka lakukan, jangan hanya dari kita," kata Gati Wibawaningsih di hotel Eastparc, Yogyakarta, Senin(30/7/2017).
Selama program, para peserta diberikan materi tentang pengembangan IKM dari aspek seperti kebijakan IKM, pengembangan kapasitas melalui kerjasama internasional dan kemitraan dengan IKM Indonesia, kawasan industri dan sentra IKM, One Village One Product (OVOP), pemberdayaan IKM di Yogyakarta, dan KUR sebagai akses pembiayaan untuk IKM.
"Dengan program ini kita saling bermitra, tidak hanya produknya saja, kita harus kasih tahu keluar bahwa Indonesia itu kreatif banget, Indonesia itu produknya banyak banget," katanya.
Tidak hanya industri yang menghasilkan produk, tetapi industri pariwisata juga dikembangkan. Sehingga peserta juga diajak berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan menyaksikan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. (sip/sip)











































