Pada tanggal 8 Agustis 2017 nanti dia akan berangkat bersama-sama jemaah calon haji (calhaj) asal Banjarnegara. Dia akan berangkat melalui embarkasi Donohudan, Boyolali.
Manshur mengatakan, hingga saat ini dirinya masih belum menerima kepastian soal pendampingan selama menjalankan ibadah haji. Calon jemaah haji yang tergabung di Kloter SOC 42 ini mengaku bingung, sebab setiap orang memberi saran yang berbeda-beda. Terlebih lagi, dia berangkat tidak didampingi istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, warga Dusun Banagara RT 2 RW 2 Desa Mantrianom Kecamatan Bawang ini cukup menggunakan tongkat. Sedangkan untuk perjalanan jauh, ia menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi.
Saat ditanya perihal kaki yang dialaminya, Manshur menuturkan jika kaki kirinya sudah mulai tidak berfungs sejak usia 3 tahun.
"Saat itu, saya sakit panas, setelah disuntik malah kaki saya yang sebelah kiri tidak bisa berfungsi seperti semula," ujarnya.
Sementara itu, Kasubag TU Kemenag Banjarnegara Sukarno menyampaikan untuk pendampingan calon jemaah haji disabelitas akan dikomunikasikan dengan ketua regu. Namun, jika yang bersangkutan masih bisa berjalan menggunakan tongkat penyangga, disarankan untuk menggunakannya, bukan kursi roda.
Sebab, jika menggunakan kursi roda berarti membutuhkan pendamping yang melangkat untuk mendorong calon jemaah haji tersebut.
Karena ini tidak sama muhrimnya atau istrinya jadi untuk pendampingan nanti sama ketua regu. Dan untuk alat bantunya, kalau masih bisa berjalan menggunakan tongkat, sebaiknya membawanya. Kecuali kalau sudah tidak bisa berjalan baru menggunakan kursi roda," jelasnya. (bgs/bgs)











































