Peternak Sapi di Bantul Ikut Kena Imbas Kenaikan Harga Garam

Peternak Sapi di Bantul Ikut Kena Imbas Kenaikan Harga Garam

Usman Hadi - detikNews
Rabu, 26 Jul 2017 16:25 WIB
Peternak di Bantul sedang memberikan komboran ke sapi miliknya. Foto: Usman Hadi
Bantul - Tidak hanya rumah tangga dan warung makan saja yang terdampak kenaikan harga garam, tapi sejumlah peternak sapi skala kecil di Kabupaten Bantul juga terdampak. Pasalnya selama ini mereka menggunakan garam krosok sebagai campuran komboran atau campuran konsentrat ternak.

Namun karena kenaikan harga garam terjadi di semua jenis, termasuk garam krosok menjadikan para peternak kecil lebih mengencangkan ikat pinggang. Sebagian peternak ada yang mengurangi garam krosok, bahkan ada yang tidak lagi mencampurkan garam krosok untuk campuran komboran ternak.

"Karena (campuran garam krosok) dikurangi, sapi-sapi kurang selera makanya," ujar salah satu peternak di Dusun Gunungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Tumijan (55), Rabu (26/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat harga garam krosok normal sekitar Rp 2 ribu per kilogram, Tumijan mengaku rutin mencampurkan garam krosok di komboran. Tapi saat harga garam krosok menyentuh Rp 7 ribu per kilogramnya, terkadang dia memilih untuk tidak mencampurkan garam krosok di komboran.

"Ukurannya kalau garam krosok sekilo biasanya habis satu minggu, itu untuk satu ekor sapi. Nah, sapi saya dua, ya minimal seminggu harus sedia dua kilogram garam krosok," ungkapnya. "Kalau harus keluar Rp 15 ribu per minggu ya berat lah," imbuhnya.

Peternak sapi lainnya, Agus, yang juga warga Bambanglipuro menambahkan, mahalnya harga garam krosok memang banyak dikeluhkan para peternak. Meski begitu dia memilih untuk tetap mencampurkan garam krosok pada komboran ternaknya.

"Karena kalau komboran ternak tidak pakai garam krosok, ternaknya makan sedikit dan lama gemuknya," bebernya.

Sebab itu dia memilih untuk tetap memberikan garam krosok di komboran ternak. Agar nafsu makan ternak miliknya meningkat, supaya lekas gemuk.

"Dulu waktu harga garam krosok masih Rp 2 ribu per kilogram, seminggu paling banyak saya keluar uang Rp 6 ribu. Kalau sekarang per minggu saya harus keluar Rp 15 sampai Rp 21 ribu," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads