"Muhammadiyah meminta negara-negara Arab, apalagi ini musim Haji, untuk menggalang kekuatan Islam lewat OKI. (Negara-negara Arab) Harus melakukan tindakan yang lebih berani," tegasnya usai mendampingi kunjungan Presiden di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).
Nashir mengetahui ketegangan antarnegara di Timur Tengah saat ini, namun dia berharap agar dikesampingkan konflik itu. Negara-negara Islam harus bersatu dengan tidak membiarkan ketidakadilan yang terjadi di al-Aqsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nashir juga mengapresiasi kecaman Presiden Joko Widodo terkait insiden al-Aqsa. Nashir bahkan menuding kejahatan yang dilakukan Israel sebagai kejahatan dosis tingkat tinggi.
"Ini kan sudah tingkat tinggi dosisnya. Tentu kami mendukung langkah Pemerintah. Islam, Yahudi, Kristen itu kan punya sejarah di Masjid al-Aqsa. Tapi Israel tidak menghormati hal tersebut," tegasnya.
Nashir berharap insiden berdarah itu menjadi pesan bagi negara-negara di dunia karena kasus itu tidak hanya persoalan agama namun juga menyangkut kemanusiaan.
"Ini bukan lagi soal Islam, tapi juga kemanusiaan. Kedua, tidak boleh ada negara sewenang-wenang di zaman modern ini," pungkasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini