PKB: Sekolah 5 Hari Abaikan Peran Ulama Mendidik Bangsa

PKB: Sekolah 5 Hari Abaikan Peran Ulama Mendidik Bangsa

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 17:29 WIB
Muhaimin Iskandar. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menolak keras rencana sekolah 5 hari oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal itu menurutnya mengabaikan peran ulama yang membangun karakter bangsa melalui pendidikan informal.

"Pelaksanaan full day school yang mau dipaksakan Kementerian Pendidikan ini bagian dari mengabaikan peran ulama. Ulama dan masyarakat sudah bersatu padu tanpa biaya pemerintah mengajarkan karakter dan ahlak melalui madrasah, membangun kultur.'

Hal tersebut disampaikan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, keopada wartawan sebelum dimulainya acara Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) di UTC Hotel, Sampangan, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya sekolah formal tidak akan mampu maksimal membentuk karakter siswa karena keterbatasan guru agama. Bahkan di kota-kota besar yang jumlah madrasah semakin sedikit, sering terjadi perkelahian antar pelajar.

"Sekolah, saya jamin tidak akan mampu membentuk karakter karena guru agamanya terbatas. Karena itu kita akan menolak dengan keras full day school," tegasnya.

Cak Imin juga menganggap sekolah informal seperti madrasah harus ada karena juga mengajarkan tradisi bersosialisasi. Oleh sebab itu ide sekolah dianggap tidak layak.

"Kita sudah terus ajak rapat ke DPR dan kita terus melakukan penjelasan kepada kementerian agar tidak dilaksanakan lagi full day school, tapi diserahkan lagi kepada madrasah yang dibiayai masyarakat. Negara tidak membiayai," tuturnya. (alg/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads