Banyak Mendapat Simpati, Kondisi Keluarga Kendar Berangsur Membaik

Banyak Mendapat Simpati, Kondisi Keluarga Kendar Berangsur Membaik

Arbi Anugrah - detikNews
Rabu, 19 Jul 2017 13:57 WIB
Rumah Kendar di Ajibarang setelah direnovasi. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas - Kisah Kendar, bocah SD asal Banyumas yang merawat ayahnya yang lumpuh seorang diri, mendapat perhatian luas semenjak diberitakan media. Banyak yang bersimpati untuk membantu pengobatan ayah Kendar dan juga untuk renovasi rumah yang kondisinya memprihatinkan.

Kendar adalah bocah asal Dukuh Pucung RT 6 RW 6, Desa Karang Bawang, Ajibarang, Banyumas. Dia sempat bertahun-tahun merawat sendirian Arsim (42), ayahnya, yang sempat lumpuh sejak 2010 sekarang. Saat itu ibunya merantau ke Jakarta untuk mencari nafkah keluarga.

Banyak yang kemudian simpati dan memberikan perhatian. Kini Arsim sudah bisa kembali berjalan setelah menjalani pengobatan secara rutin. Tasmini (40), ibunda Kendar, sudah tak lagi merantau. Dia kini bekerja sebagai pembantu rumah tangga tak jauh dari tempat tinggalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibanding dulu ya sudah sangat mending sekarang. Pak Arsim sekarang sudah bisa jalan karena rutin pengobatan, kalau dulu bangun dari tempat tidur saja tidak bisa," kata Sahud, ketua setempat, kepada detikcom, Rabu (19/7/2017).

Bantuan dari donatur terus berdatangan saat itu. Bahkan kakak Kendar, Darmato, juga sempat dipanggil pulang dari pondok pesantren. Namun Darmanto kini kembali lagi ke pondok agar lebih bisa mendapatkan pendidikan lebih baik.

Banyak Mendapat Simpati, Kondisi Keluarga Kendar Berangsur MembaikKondisi dalam rumah Kendar. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)



Selain Arsim yang mengalami kelumpuhan, kondisi Kendar dan Darmanto juga tidak kalah menyedihkan. Meskipun keduanya telah berumur belasan tahun, namun kondisi fisiknya masih terlihat pendek.

"Dari pengobatan rutin itu, perubahan yang saya tahu dan terlihat terlihat pada bapaknya (Arsim). Kalau pada anak anaknya itu tidak kelihatan perubahannya. Fisiknya itu tetap, seperti tidak mempan obat, apalagi sudah dari kecil begitu," ujarnya Sahud.

Rumah Kendar juga sudah direnovasi. Jika dulu berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah, kini meskipun masih beralaskan tanah namun sudah semi permanen. Dinding rumahnya lebih nyaman dan rapat menggunakan kalsiboard.

"Bantuan dari segala penjuru. Masyakarat umum, pemerintah, guru-guru, banyaklah. Dibuatkan rumah semi permanen. Diambil sekitar Rp 10 juta dari dana bantuan yang didapat saat itu sekitar Rp 38 juta. Warga sekitar membantu tenaga. Paling banyak dana keluar untuk beli kalsiboard, pintu dan kayu," paparnya.

Banyak Mendapat Simpati, Kondisi Keluarga Kendar Berangsur MembaikKamar mandi belum dipindahkan karena penghematan biaya. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari karena belum menjalankan usaha dan masih mengandalkan pendapatan dari istrinya. Arsim meskipun sudah lebih baik kondisinya, namun belum sembuh total sehingga masih sulit bekerja.

"Kayak kamar mandi belum dipindah dan diperbaiki, karena untuk perbaikan kamar mandi bisa keluar uang Rp 10 juta lagi. Belum buat lain-lainnya lagi, nanti kehabisan. Makanya saya bilang uang bantuan jangan dihabiskan sebelum dia (Arsim) bisa kerja lagi, apalagi sekarang juga kondisinya belum sembuh total," jelasnya. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads