"Kami ingin menuntut Bupati segera menyatakan sikap menolak pembangunan PLTPB di Gunung Slamet yang saat ini sudah meresahkan masyarakat," kata juru bicara aksi, Irsyadul Akhir, Selasa (18/7/2017).
Massa mulai menggelar aksi sejak pukul 10.00 WIB. Mereka terdiri dari elemen mahasiswa, aktivis lingkungan dan masyarakat lereng Gunung Slamet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyayangkan pembangunan PLTPB di lereng selatan Gunung Slamet yang sangat meresahkan masyarakat. Banyak keluhan disampaikan warga mulai sumber air yang rusak hingga satwa satwa liar yang turun ke desa karena pohon-pohon besar di hutan lindung ditebangi.
![]() |
Massa juga mendesak Bupati Banyumas merekomendasikan kepada Gubernur dan kementerian terkait untuk mencabut izin ekplorasi yang dimiliki PT SAE.
Bupati Banyumas, Achmad Husain, sempat menemui massa aksi. Namun bupati mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait proyek PLTPB Gunung Slamet yang dipersoalkan itu.
"Saya tidak mempunyai kewenangan. Pemerintah Pusat yang memberikan izin dan semua urusan tambang adalah wewenang Pemprov Jateng. Bukan urusan saya," kata Bupati kepada massa aksi.
Usai ditemui Bupati, massa menyampaikan aspirasinya di Gedung Dewan Kabupaten Banyumas untuk mendesakkan agenda yang sama. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini