Kelas khusus itu diresmikan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, Senin (17/7/2017) siang. Rudy mengungkapkan kelas khusus ini merupakan rintisan untuk menjadi sekolah khusus olahraga. Saat ini kelas khusus olahraga digunakan untuk mencari bibit-bibit unggul atlet.
"Dengan adanya kelas olahraga di tingkat SMP ini kita bangun dulu mental atlet sejak kecil biar tumbuh jiwa sportivitasnya. Jangan berkelahi kalau kalah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menekankan, meski berada di kelas khusus olahraga, para siswa harus tetap unggul dalam bidang akademis. Jangan sampai keunggulan SMPN 1 Surakarta menurun akibat adanya kelas olahraga.
"Justru harus ahli di bidang olahraga dan pandai dalam akademik. Saya juga ingatkan, jangan sampai karena bisa beladiri lalu sering berkelahi. Nanti akan saya degradasi ke kelas reguler. Semua fasilitas akan kita tarik," ungkap Rudy.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Joni Hari Sumantri, mengatakan tahun ini membuka dua kelas olahraga. Masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa.
"Ada 13 cabang olahraga, yaitu atletik, renang, bulutangkis, tenis, tenis meja, panahan, bola voli, sepak bola, taekwondo, pencak silat, karate, anggar dan judo. Kita sudah menyeleksi pelatih untuk masing-masing cabor," kata Joni.
SMPN 1 Surakarta dipilih untuk mengelola kelas olahraga antara lain karena lokasinya yang berdekatan dengan Stadion Manahan Solo. Kompleks stadion itu akan menjadi tempat latihan para siswa.
"Pagi mereka berlatih olahraga. Kemudian lanjut pelajaran biasa. Sore hari mereka berlatih lagi," ungkap dia. (mbr/mbr)











































