Polisi Kejar Otak Pelaku dan Konsumen Perjokian di Unissula

Polisi Kejar Otak Pelaku dan Konsumen Perjokian di Unissula

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Sabtu, 15 Jul 2017 14:15 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Kepolisian kini mencari dua orang yang memerintahkan Setu Abdul Hadi (23) mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk menjadi joki ujian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang. Selain itu, peserta ujian yang memanfaatkan joki juga sedang dicari keberadaannya.

Praktik perjokian dilakukan saat ujian penerimaan mahasiswa FKG dan Farmasi Fakultas Kedokteran Unisulla pada hari Rabu (12/7/2017) lalu. Joki bernama Setu Abdul Hadi itu mengaku diminta oleh 2 orang bernama Andre dan Ririn yang dikenal lewat aplikasi whatsapp (WA).

"Ririn dan Andre itu masih kita cari, belum ketemu," kata Kapolsek Genuk Kompol Heru Eko Wibowo kepada detikcom, Sabtu (15/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pelaksanaan ujian di Unissula, Setu sempat bertemu Ririn, Andre, dan beberapa orang di dalam mobil di parkiran Unissula. Setu mendapat pengarahan dan mendapatkan kartu ujian yang sudah disiapkan atas nama Satrio Purno Prabowo, warga Tanah Merdeka, Jakarta.

Ketika ujian computer base test (CBT) hendak dimulai, aksi Setu ketahuan karena tidak bisa menyebutkan tanggal lahir dan sekolah asal peserta ujian yaitu Satrio. Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unissula, Amir Purnawan memeriksa dan kemudian membawanya ke Mapolsek Genuk.

Polisi sudah meminta keterangan Setu dan ia mengaku dijanjikan uang Rp 20 juta jika Satrio lulus ujian. Kini Setu masih berstatus saksi dan sudah dipulangkan namun tetap menjalani wajib lapor.

Heru menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tersebut termasuk untuk jeratan hukumnya. Saat Setu kepergok, ujian belum dimulai, sedangkan untuk pemalsuan dokumen, akan dipanggil saksi ahli.

"Pemalsuan itu kalau sudah ada pihak yang dirugikan. Kita akan panggil saksi ahli untuk mengetahui itu, perlu second opinion. Itu kan ujiannya belum dilaksanakan," terang Heru.

Tidak hanya itu, polisi juga mencari keberadaan Satrio yang memanfaatkan Setu untuk menjadi Joki. Namun kini polisi belum menemukan Satrio yang merupakan warga Jakarta itu.

"Belum ketemu, Satrio itu di Jakarta, masih dicari," tandasnya. (alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads