Bupati Gunungkidul, Hj Badingah menyempatkan diri berkunjung ke taman bunga tersebut.
"Saya bersyukur saat ini di Kabupaten Gunungkidul sudah mekar bunga amarilisnya. Semoga bisa menjadi salah satu alternatif wisata di Gunungkidul," ujar Badingah saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/7/2017) siang.
Badingah mengapresiasi kelestarian bunga amarilis di Gunungkidul. Apalagi bunga tersebut dilestarikan secara swadaya oleh salah satu warga, dan dikelola secara mandiri. "Alhamdulillah sampai sekarang berhasil dilestarikan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap setiap pekarangan warga di Patuk menanam bunga amarilis. Khususnya halaman rumah warga. Untuk merealisasikan ini, kami sudah bekerjasama dengan kecamatan, dengan mengembangkan bunga amarilis di Desa Salam (Patuk)," tuturnya.
Tak hanya itu lanjut dia, pihaknya bakal bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, untuk bersama-sama melestarikan bunga amarilis. "Akan kami kerjasamakan dengan perguruan tinggi, agar ada pendampingan," katanya.
Menurutnya banyak manfaat bagi warga kalau menanam bunga amarilis. Salah satunya dapat menambah pendapatan warga setempat, dengan cara menjual bunga amarilis. "Kalau ada wisatawan juga bisa buka jasa parkir," akunya.
Pemilik Tanam Bunga Amarilis Sukadi (46) menerangkan, taman bunga tersebut sebenarnya hanya berupa pekarangan miliknya. Namun ternyata, taman bunga ini menyedot perhatian wisatawan. "Taman ini luasnya 2.350 meter persegi" ungkap Sukadi.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Bunga Amarilis, dari arah Yogyakarta bisa lewat Jalan Yogyakarta-Wonosari. Sesampainya di Kantor Kecamatan Patuk, wisatawan tinggal melaju sejauh 1,3 kilometer ke arah timur. Lokasinya berada persis sebelum Jembatan Salam, Patuk.
(bgs/bgs)