"Saya dengan Pak Suyono (wakil bupati), sama - sama orang ndeso jadi sarapan pagi seperti ini sudah hal biasa bagi kita lakukan," kata Wihaji di salah satu warung di area kantin yang terletak di belakang Perkantoran Pemkab Batang, Jumat (14/7/2017).
Keduanya saat itu sedang menyantap menu khas pesisir (Batang-Pekalongan), yakni nasi Megono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di warung kita bisa ngobrol ngalor ngidul santai dengan warga lainnya, yang belum tentu mereka sempat datang ke kantor. Dari sini pula, kita bisa mendengarkan aspirasi yang mereka ungkapkan tanpa beban," jelas Wihaji.
Wakil Bupati Batang, Suyono menambahkan mereka tidak alergi pada kritik. Apa lagi di warung makan yang sederhana mereka bisa bertemu warga dengan berbagai latar belakang.
"Sarapan pagi di kantin bagian dari menjaring aspirasi masyarakat yang bekeja di pemerintahan, yang tentunya aspirasinya bisa kita tampung karena kita tidak alergi untuk di kritik untuk membangun Kaupaten Batang," tutur Suyono.
Kali ini keduanya makan bersama satu meja dengan seorang petugas kebersihan yakni Mak Tie. Makan satu meja dengan bupati dan wakil bupati, membuat Mak Tie canggung.
Bupati Batang Wihaji dan Wakilnya Suyono makan bersama Mak Tie Foto: Robby Bernadi |
Saat ditanya apakah punya permintaan atau aspirasi terkait Kabupaten Batang, Mak Tie punya harapan sederhana.
"Harus lebih sae dan majeng (bagus dan lebih maju). Saya hanya tukang sapu. Inginnya batang lebih bersih," tuturnya. (sip/sip)












































Bupati Batang Wihaji dan Wakilnya Suyono makan bersama Mak Tie Foto: Robby Bernadi