Sri Wahyuningsih (40), seorang penjahit di Desa Teluk Wetan RT 13 RW 2 mengaku musim ajaran baru sekolah, order pemesanan seragam sekolah meningkat. Jika hari biasa hanya mendapat order satu sampai dua pakaian dalam satu minggu. Kini dalam sehari ia harus menyelesaikan tiga pasang seragam sekolah.
"Banyak permintaan untuk membuat seragam sekolah. Yang sudah masuk dari SMP dan SMA," katanya, Rabu (12/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melembur bisa dapat empat pasang seragam sekolah," lanjutnya.
Ditambahkannya, pelanggan banyak yang mendaftar meski belum menyerahkan kain yang akan dijahit. Hal itu lantaran jadwal masuk sekolah sudah mendekati.
"Mereka takut kalau sudah masuk sekolah, seragamnya belum jadi. Sehingga mereka nembung dulu," papar Yuni.
Satu pasang seragam sekolah, ia mematok harga Rp75 ribu. Harga itu menurutnya sudah standar di pasaran. "Meski garapan banyak, saya tetap memperhatikan kualitas," tuturnya.
Sejauh ini, tingginya permintaan jasa jahit datang saat musim tahun ajaran baru, menjelang lebaran dan bulan maraknya hajatan pernikahan.
"Selain itu, ya sepi, hanya satu sampai dua pakaian saja," pungkas dia. (Wikha Setiawan/bgs)