Polemik PPDB, Sultan HB X: Jangan Mengajari Anak Memanipulasi

Polemik PPDB, Sultan HB X: Jangan Mengajari Anak Memanipulasi

Usman Hadi - detikNews
Senin, 10 Jul 2017 16:34 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia/JPPI)
Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, ikut mengomentari dugaan manipulasi data dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi jarak di Kabupaten Bantul.

"Aja oleh (jangan boleh memanipulasi) kalau memang sudah dasarnya zonasi. Saya berharap orangtua jangan memanipulasi," tegas Sultan, Senin (10/7/2017).

Menurut sultan, praktek manipulasi data jarak tersebut akan menjadi preseden buruk dan bisa mengajari anak-anak untuk berbuat curang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan mendidik anaknya menjadi tidak baik. Jangan ngajari anake (mengajari anaknya) memanipulasi," lanjutnya.

Walaupun surat keterangan jarak dibuat pemerintah desa setempat, namun tidak menutup kemungkinan manipulasi jarak tersebut atas kehendak wali murid. "Dasarnya kan yang nulis mungkin orang tua murid," kata sultan.

Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY, Budhi Masthuri, memaparkan PPDB SMP di Bantul memang menjadi polemik. Terdapat dugaan sejumlah siswa dari 15 SMP di wilayah tersebut memanipulasi data jarak. Kasus ini sekarang sedang ditangani oleh ORI Perwakilan DIY.

"Informasi yang kami dapat sekarang sudah menjadi 15 SMP," ujar Budhi.

Meski data jarak antara sekolah dengan rumah dibuktikan lewat surat keterangan desa, menurut Budhi, jika tidak disertai dengan verifikasi ketat maka datanya rawan dimanipulasi.

"Memang alat untuk membuktikan lewat SK lurah. Tapi tidak menutup kemungkinan ada praktek kolusi, nepotisme. Bisa juga ada motif lain, suap misalnya, tapi kami belum menemukan motif ini," pungkasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads