"Rangkaian perayaan diisi dengan beberapa kegiatan. Terutama pembacaan tipitaka kitab suci Agama Buddha atau Tipitaka Chanting," jelas Bikkhu Subbhapannyo Mahathera yang juga Sanghanayaka (ketua) Sangha Theravada, di sela pembacaan tipitaka di pelataran Candi Borobudur, Kamis (6/7/2017).
Menurutnya, hari besar umat Buddha sebenarnya ada empat. Yakni Maghabuja, Waisak, Asalha, dan Katina (Pavana).
Dia mengatakan, tipitaka kitab suci agama Buddha adalah sumber pembelajaran Dhamma (kebenaran) bagi umat Buddha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2561 BE/2017 merupakan perayaan yang sudah ketiga kalinya. Tema yang diangkat tahun ini yaitu Cinta Kasih Penjaga Kebhinekaan.
"Dengan pembacaan dan kajian tipitaka ini, diharapkan umat Budha di Indonesia mampu mengaplikasikan ajaran Buddha dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta menebarkan semangat cinta kasih dalam keberagaman dan bersatu padu membangun NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," urainya.
Adapun dengan perayaan Asalha 2561, umat Buddha Indonesia diharapkan mampu mengikis hawa nafsu yang dapat memecah belah kerukunan, kedamaian dan kebahagiaan bangsa Indonesia saat ini.
Rangkaian peringatan Asalha akan berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Juli besok. Acara diawali dengan pembacaan tipitaka pada Kamis (6/7) di pelataran Candi Borobudur. Kemudian diakhiri puja jalan kaki Bhakti Yatra (Devotional Walk) dari Candi Mendut menuju pelataran Candi Borobudur pada Sabtu (8/7).
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini