Tradisi tahunan saat lebaran ketupat ini digelar di Desa Colo, Kecamatan Dwae, Kudus. Masing-masing desa harus mengirimkan satu gunungan. Empat buah gunungan utama merupakan persembahan khusus warga Desa Colo.
Sebelum diarak menuju Taman Ria Colo, gunungan didoakan oleh sesepuh dan ulama di komplek makam Sunan Muria. Sebelum arak-arakan dimulai, ribuan warga sudah memadati Komplek Taman Ria Colo. Mereka berharap ikut merayah gunungan akan mendapat berkah dari isi gunungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tradisi yang bagus. Tradisi peninggalan Sunan Muria, untuk ngalap berkah," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Yuli Kasiyanto menuturkan, tradisi Sewu Kupat merupakan tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Hal itu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
"Dan tak lupa, kita semua yang hadir mengharap berkah atas tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Berkah ini bisa dinikmati masyarakat Colo pada dan masyarakat Indonesia pada umunya," tandasnya. (bgs/bgs)