Meriahnya Tradisi Sewu Kupat di Colo Kudus

Meriahnya Tradisi Sewu Kupat di Colo Kudus

Wikha Setiawan - detikNews
Minggu, 02 Jul 2017 17:33 WIB
Foto: Wikha Setiawan/detikcom
Kudus - Sekitar 21 gunungan yang terbuat dari ketupat, lepet dan hasil bumi diarak dalam tradisi sewu kupat. Tradisi ini yang diselenggarakan warga Lereng Gunung Muria, Kudus, Minggu (2/7/2017).

Tradisi tahunan saat lebaran ketupat ini digelar di Desa Colo, Kecamatan Dwae, Kudus. Masing-masing desa harus mengirimkan satu gunungan. Empat buah gunungan utama merupakan persembahan khusus warga Desa Colo.

Sebelum diarak menuju Taman Ria Colo, gunungan didoakan oleh sesepuh dan ulama di komplek makam Sunan Muria. Sebelum arak-arakan dimulai, ribuan warga sudah memadati Komplek Taman Ria Colo. Mereka berharap ikut merayah gunungan akan mendapat berkah dari isi gunungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suprapto, warga Kaliwungu Kudus mengaku setiap prosesi Sewu Kupat dirinya selalu datang. Kedatangannya hanya untuk ikut merayah gunungan.

"Ini tradisi yang bagus. Tradisi peninggalan Sunan Muria, untuk ngalap berkah," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Yuli Kasiyanto menuturkan, tradisi Sewu Kupat merupakan tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Hal itu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

"Dan tak lupa, kita semua yang hadir mengharap berkah atas tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Berkah ini bisa dinikmati masyarakat Colo pada dan masyarakat Indonesia pada umunya," tandasnya. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads