Prosesi diawali dengan mengarak perahu kecil berisi kepala kerbau dan hasil bumi. Perahu ini kemudian dibawa ke tengah laut untuk dilarung. Ikut pula, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dan Wakil Bupati Dian Kristiandi, serta Pimpinan DPRD.
Puluhan kapal milik nelayan dan warga Jepara turut mengiringi prosesi hingga ke tengah lautan di perairan Laut Jepara. Satu kapal bisa diisi 10-30 orang warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, larung kepala kerbau menjadi langkah untuk memberi sedekah, baik kepada sesama maupun kepada makhluk lain.
"Daging kerbau yang disembelih dibagikan kepada masyarakat, serta kepala kerbau dilarung di laut sebagai sedekah makhluk tuhan yang ada di laut," paparnya.
Sehari sebelum lomban, dilakukan prosesi arak-arakan kirab kerbau yanh berjalan lancar dan sangat meriah, dengan iringan tabuhan musik tradisonal oleh Ujung Batu Percussion. Ratusan warga bersemangat turut serta dalam iring-iringan itu.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono menyampaikan, ratusan kapal nelayan yang akan mengiringi proses larung sudah siap. Sejumlah tahapan pemeriksaan kapal selesai dilakukan. Kapal pun sudah dihias dan siap mengantar kepala kerbau ke tengah laut.
"Prosesi larung dimulai dari TPI Ujungbatu," ungkapnya.
Tradisi larungan ini kata Agus sekaligus menjadi penanda dimulainya Pekan Syawalan di Pantai Kartini Jepara. Ribuan ketupat dan lepet sudah disiapkan untuk tradisi tahunan pada hari ke tujuh bulan Syawal.
"Setelah prosesi larung di tengah laut, langsung menuju Pantai Kartini. Kalau dulu tradisinya ketupat dan lepet untuk perang-perangan, tapi sekarang gunungan ketupat dan lepet untuk diperebutan warga," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini