Lima gunungan dibawa ke Masjid Besar Kauman. Satu gunungan dibawa menuju Kadipaten Puro Pakualaman dan satu gunungan dibawa menuju Kepatihan, kantor Gubernur DIY.
Sebelum diarak ketujuh gunungan tersebut telah disiapkan di bangsal Ponconiti. Semua prajurit keraton kemudian menuju pagelaran keraton melewati Siti Hinggil. Di depan pagelaran, prajuit bersiap menyambut gunungan keluar keraton. Saat gunungan keluar disambut dengan tembakan salvo sebanyak tiga kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima gunungan diletakkan di halaman masjid. Utusan keraton diserambi masjid menghadap penghulu untuk meminta didoakan. Saat didoakan, petugas meminta warga tidak merayahnya hingga doa selesai. Begitu doa selesai, ratusan warga langsung merayahnya.
Semua isi gunungan yang terdiri dari aneka sayuran seperti cabe, kacang panjang dan beras ketan. Yang paling banyak dicari adalah mustaka yang ada dipucuk gunungan dan entho-entho yang terbuat dari beras ketan. Lima gunungan dirayah hingga ludes.
Salah satu wisatawan asing asal Republik Ceko, Margareth yang datang bersama keluarganya mengaku senang menyaksikan acara tersebut. Dia bersama keluarga berlibur di Yogyakarta selama 3 hari. "It's great," katanya usai mengambil lonjoran ketan merah dan putih yang ada digunungan dharat. (bgs/bgs)