Bahkan, menjelang waktu berbuka puasa, arus lalu-lintas di Jalan Pandanaran, sempat tersendat. Hal ini dikarenakan banyak pemudik maupun warga lokal yang berhenti untuk menikmati kuliner sekaligus berbuka puasa di warung-warung makan di jalan tersebut. Khususnya mulai dari Sunggingan hingga Banaran.
Di kawasan jalan dalam kota itu memang banyak warung kuliner tersaji. Terdapat sejumlah warung soto yang sudah tersohor. Ada banyak warung-warung di sepanjang jalan tersebut. Ada yang jualan ayam penyet, steak, dan lain-lain. Namun yang paling menonjol adalah Soto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kawasan kaki Gunung Merapi dan Merbabu itu, bertebaran banyak warung soto. Di jalan Pandanaran sendiri terdapat sedikitnya 4 warung soto khas Boyolali yang selama ini menjadi 'jujugan' warga lokal maupun dari luar kota yang melintas di Boyolali Kota.
"Soto Boyolali ini kan terkenal, jadi kami sempatkan mampir," kata Andre, pemudik asal Jakarta.
Pantauan detikcom, di sepanjang jalur tersebut banyak parkir mobil di kanan kiri badan jalan. Terutama didominasi mobil pemudik berpelat nomor B. Banyaknya kendaraan yang parkir di kedua sisi jalan juga berdampak jalan menjadi menyempit, sehingga pengguna jalan yang melintas harus berjalan pelan. Arus lalulintas pun sempat tersendat.
Tapi jangan khawatir terjadi keruwetan lalu-lintas akibat banyaknya kendaraan parkir untuk bersantap soto. Satlantas Polres Boyolali telah menyiapkan rekayasa jalur jika jalan dalam kota macet.
Arus lalu-lintas dari arah Semarang akan dialihkan ke jalur lingkar utara sejak terminal bus Sunggingan hingga tembus di jalan Solo-Semarang di wilayah Tegalwire, Mojosongo. Sedangkan dari arah Solo dialihkan ke jalur lingkar selatan sejak dari pertigaan SMKN 1 Mojosongo.
Anda mudik tahun ini dan akan melewati Boyolali Kota? Jangan lewatkan, nikmati soto khas di kawasan Jalan Pandanaran, Boyolali. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini