Dari pantauan petugas, tampak jelas dagangan milik salah seorang penjual, Tutik, berkadar air tinggi. Tanpa lama-lama mengecek, tim memastikan daging tersebut merupakan hasil gelonggongan.
"Kalau digantung akan jelas sekali airnya menetes. Saat dimintai surat keterangan kesehatan produk hewan (SKKPH), dia juga tidak bisa menunjukkan," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Surakarta, Evi Nurwulandari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain daging gelonggongan, tim juga menemukan adanya cacing pada hati sapi. Daging tak layak konsumsi itu ditemukan di sebuah toko di Jagalan, Solo. Seluruh temuan kemudian diamankan oleh DPKPP.
"Hati sapi yang ada cacingnya itu lebih keras. Biasanya keras karena cacing itu membentuk rongga sebagai rumahnya. Agak ada pasirnya. Cacingnya terlihat pipih agak transparan," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dalam membeli daging sapi. Harapannya, konsumen dapat memperoleh daging yang ASUH, yakni aman, sehat, utuh dan halal.
"Sebenarnya dampak langsung dari daging gelonggongan tidak ada. Tapi kalau gelonggongan itu diragukan kehalalannya. Siapa tahu mati dulu baru disembelih. Kalau hati bercacing masalah estetika. Masa cacing mau dimakan," pungkasnya. (bgs/bgs)