Petani Dibekuk Karena Terima Paket Sabu dari Istri di Taiwan

Petani Dibekuk Karena Terima Paket Sabu dari Istri di Taiwan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 21 Jun 2017 22:12 WIB
Petani Dibekuk Karena Terima Paket Sabu dari Istri di Taiwan
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Pengiriman paket sabu dari Taiwan ke Indonesia digagalkan ketika dikirim via pos. Pelaku yaitu seorang petani dan istrinya yang bekerja di Taiwan sebagai pembantu rumah tangga.

Penggagalan pengiriman sabu itu dilakukan petugas gabungan dari Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Badan Narkotika Provinsi Jawa Tengah, dan Kantor Pos Semarang.

Sabu tersebut dikirim via pos dengan cara kamuflase sebagai paket teh cina oleh Tenaga Kerja Wanita (TKW) berinisial M yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jhong Jhen Rd, Neipu Town Shio Pingtung Toubty, Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paket tersebut dikirimkan kepada seorang petani berinisial MDS yang merupakan suami M dan tinggal di Desa Bermi, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Paket tersebut tiba di Semarang pada 16 juni 2017 lalu. Tim dari Bea Cukai sempat mencurigai paket teh cina tersebut karena terselip amplop. Ternyata di daam amplop itu berisi sabu 11 gram sabu-sabu.

"Kami sudah uji lab dan hasilnya positif sabu," kata Kepala Bea Cukai Jateng dan DIT, Untung Basuki di kantornya, Rabu (21/6/2017).

Tim gabungan kemudian melakukan penyelidikan termasuk dengan pihak PT Pos. Barang tersebut tidak langsung disita namun ditelusuri hingga ada yang mengambilnya di kantor pos Gembong.

Kemudian pada hari Selasa (20/6.2017) kemarin sekitar pukul 12.15 WIB ternyata ada seorang pria yang mengambil paket itu di kantor pos. Penangkapan pun dilakukan di luar kantor pos tepatnya di Jalan Raya Pati-Colo.

"Identitasnya sama dengan identitas penerima paket. Dia berprofesi sebagai petani." pungkas Kepala BNNP Jateng, Brigjen Polisi Tri Agus Heru Prasetyo.

Tersangka penerima yaitu MDS kemudian dibawa ke kentor BNNP Jateng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kini MDS masih berstatus saksi dan terus didalami hingga 6x24 jam. (alg/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads