Di hadapan wartawan di Hotel Best City, Jalan Tentara Pelajar, KotaYogyakarta, Dia mengaku setelah mendapat hukuman-hukuman di hadapan umum, oknum yang sama memintanya untuk menandatangani surat pernyataan.
Dia menceritakan, oknum itu tidak mengatakan siapa dirinya. Namun dia mengenakan pakaian preman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Dia mengaku tidak ada materai dalam surat pernyataan yang ditandatanganinya.
"(Di surat pernyataannya) Nggak ada materainya. Saya waktu itu hanya pegang uang Rp 11 ribu, jadi saya harus ke ATM dulu ambil uang Rp 100 ribu," tutur dia.
Surat pernyataan itu ditulis tangan oleh dia sendiri, mengikuti format yang sudah ada dan ditunjukkan oleh oknum berbaju preman tersebut. Isinya soal pernyataan itu tidak akan mengambil penumpang di dalam Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini