Warga yang mudik juga disarankan segera melapor kepada ketua RT dan RW agar rumahnya aman.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat melakukan tinjauan sambut arus mudik di beberapa titik. Hendrar didampingi wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kapolrestabes Semarang Abiyoso Seno Aji, Dandim 0733/BS Semarang Kolonel Inf Zainul Bahar, Ketua DPRD Kota Semarang Supriadi, Kajari Semarang Rizal Pahlevi dan sejumlah kepala SKPD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meminta camat dan lurah untuk memantau keamanan secara keseluruhan lewat perangkatnya. Termasuk soal menjaga kebersihan lingkungan.
"Saya juga pesan tidak ada petugas kebersihan yang libur. Saya wanti-wanti ke dinas lingkungan hidup agar dibagi shiftnya, kan ada yang nonmuslim, nanti diiatur," tandasnya.
Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes, Abiyoso Seno Aji mengatakan pihaknya mengerahkan 820 personel untuk operasi Ramadniya. Di luar itu juga ada anggota yang melakukan pengamanan di lingkungan warga.
"Bahwa pasukan kami, selain yang terlibat Ramadniya, kami sebar untuk antisipasi kejahatan 3C (curas, curat, curanmor)," kata Abiyoso.
Terkait pengamanan rumah yang ditinggal mudik, selain camat dan lurah harus tahu soal warga yang mudik, langkah pertama bagi warga bisa lapor ke ketua RT dan RW masing-masing kemudian Polsek. Hal itu untuk memudahkan pemantauan.
"Hubungi RT/RW setempat laporkan apabila memang akan meninggalkan rumah sekian waktu dan hari dan lapor ke Polsek terdekat untuk memudahkan petugas Polri melakukan patroli di wilayah yang ditinggalkan masyarakat. RT dan RW harus tahu," pungkas Abiyoso. (alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini