Gelar Razia, Polres Pekalongan Kota Minta Jukir Liar Hapalkan Pancasila

Gelar Razia, Polres Pekalongan Kota Minta Jukir Liar Hapalkan Pancasila

Robby Bernardi - detikNews
Senin, 12 Jun 2017 22:33 WIB
Gelar Razia, Polres Pekalongan Kota Minta Jukir Liar Hapalkan Pancasila
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Pekalongan - Kepolisian Resor (Polres) Pekalongan Kota menggelar razia terhadap juru parkir (jukir) liar dan preman. Saat dilakukan pembinaan, mereka disuruh membaca dan menghapalkan Pancasila serta diminta untuk tidak meresahkan masyarakat.

Dalam razia itu, petugas gabungan Satuan Dalmas dan Satreskrim Polres Pekalongan Kota mengamankan 34 preman dan jukir liar. Mereka menjadi jukir liar di sekitar Alun-Alun Kota Pekalongan dan Pasar induk Banjarsari di Jl Sultan Agung, Senin (12/6/2017) sore.

Menggunakan sebuah truk, mereka kemudian dibawa ke mapolres di Jl Diponegoro, Kota Pekalongan. Mereka kemudian diapelkan di halaman mapolres. Wakapolres Pekalongan Kota, Kompol Kristanto Budi Nursetya memberikan pembinaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memberi pembinaan, dia meminta pada para preman dan juru parkir liar untuk ersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Kalau sebagai tukang parkir, ya sebaiknya gunakan identitas yang jelas. Pakai rompi, ada surat tugas," kata Kristanto.

Menurutnya polisi sering menerima informasi mengenai tarif parkir yang tidak sesuai dengan peraturan. Tarif parkir sepeda motor yang seharusnya hanya membayar Rp 1.000 namun diminta Rp 2.000.
"Semacam ini meresahkan dan melanggar," kata Kristanto.

Dia menghimbau agar para tukang parkir liar dan preman untuk mendaftarkan diri ke instansi yang terkait yakni Dinas Perhubungan Pekalongan, agar kegiatan mencari nafkahnya tidak dicap liar.

"Saya berpesan, kita bersama-sama menjaga dan menciptakan iklim Kota Pekalongan ini agar tetap sejuk. Kalau ada apa-apa yang dicurigai, bisa langsungkan laporkan ke polisi terdekat, agar bisa langsung ditindak," tegas dia.

Setelah itu, Kristanto Budi Nursetya meminta salah satu diantara mereka untuk maju menghafalkan Pancasila. Satu-persatu, mereka maju. Ada yang mengaku hafal dan adapula yang mengaku tidak hafal.

Dari sekian banyak yang berani maju, hanya Anshori (50) yang hafal dan runtut mengucapkan 5 sila dari Pancasila. Dihadapan petugas, Anshori berjanji akan siap melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

"Saya siap Pak Polisi, untuk selalu berpancasila," kata Anshori lantang.

Mendengar suara lantang inilah, tiba-tiba Kasat Intelkam AKP Mandala kemudian mengeluarkan satu lembar uang rp 50 ribu dari dompet. uang tersebut diberikan kepada Anshori.

"Alhamdulillah, bisa buat lebaran anak," kata dia, sembari menjabat tangan Mandala.

Sementara itu, usai diberi pembinaan dan didata, 34 preman dan juru parkir liar ini, dilepas, setelah sebelumnya mereka menulis surat pernyataan untuk tidak meresahkan warga. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads