Sebanyak 68 CCTV tersebut tersebar di beberapa titik atau persimpangan jalan yang rawan kemacetan seperti kawasan Ringroad Jl Kaliurang, Tugu Yogyakarta, Ringroad Selatan Jalan Parangtritis, simpang empat Pingit, Maguwoharjo Jl Solo Yogyakarta, Tempel, Prambanan dan lain-lain.
"68 CCTV itu bisa diakses realtime selama 24 jam," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Hary Agus Triono di kantor Gubernur DIY di Kepatihan, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui ACTS tersebut, petugas akan melakukan rekayasa lalu lintas melalui pengurangan dan penambahan durasi lampu bangjo. Dengan memperpanjang lampu hijau pada ruas jalur yang terjadi penumpukan arus.
"Sebaliknya pada jalur yang relatif sepi, durasi lampu menyala merah juga akan diperlambat," katanya.
Dia menjelaskan Dishub DIY mulai melakukan pemetaan kawasan rawan macet terutama di jalur yang akan memasuki ke Kota Yogyakarta, seperti di kawasan Ringroad Utara, Jombor, Sleman, simpang empat Monjali, simpang empat Kentungan Jl Kaliurang hingga simpang tiga Maguwoharjo Jl Solo Yogyakarta serta dari arah barat di Jl Wates, Gamping dan lain-lain.
Di jalur selatan seperti Jalan Parangtritis dan Jl Bantul juga dilakukan pemantauan. Dari arah utara daerah rawan macet dari arah perbatasan Jawa Tengah, Salam Kabupaten Magelang menuju Tempel Jalan Magelang
"Daerah-daerah tersebut titik kemacetan terjadi saat H-7 hingga H+7 lebaran," katanya.
Dia menambahkan, untuk kawasan yang rawan kecelakaan, tahun ini lebih fokus antisipasi pada jalur dengan topografi jalan naik turun, seperti di Patuk, Gunungkidul dan Minggir Sleman menuju perbatasan Kulonprogo. (bgs/bgs)