Kapolsek Semarang Barat, Kompol Arianto Salkery, mengatakan jenazah korban bernama Afrizal Hidayat itu ditemukan hari Kamis (8/6/2017) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB dengan sejumlah luka lebam di tubuh. Namun menurut Kapolsek, penganiayaan dialami korban pada hari Rabu (7/6) malam.
"Ditemukannya kemarin (Kamis), kalau kejadiannya diperkirakan Rabu malam," kata Arianto saat ditemui detikcom di Mapolsek Semarang Barat, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 8 orang. Kami melakukan pengamanan barang bukti dan memeriksa saksi. Para pelaku sudah diamankan. Untuk barang bukti diantaranya ada galon air dan kayu," tandasnya.
![]() |
Ketika detikcom mendatangi lokasi rumah kosong yang sudah dipasangi garis polisi. Ketua RW setempat, Ismail Soleh, mengatakan rumah tersebut milik kakek salah satu terduga pelaku yang diamankan. Rumah itu memang kerap digunakan berkumpul korban dan teman-temannya.
"Ini rumah Pak Harsono, cucunya itu teman korban. Ini tempat nongkrong mereka, meski tidak pernah terjadi keributan tapi ya bikin was-was warga," pungkas Ismail.
Sementara itu, jenazah korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Agus Musjito dan Farida Wulandari itu disemayamkan di rumah kakeknya di Jalan Galungan, Krapyak, Semarang Barat dan sudah dimakamkan siang tadi.
Ayah korban mengatakan hari Kamis (8/6) kemarin salah satu terduga pelaku datang mengabarkan korban meninggal di lokasi. "Pertama pamannya yang diberitahu, saya masih kerja. Saya tahunya dari polisi," kata Agus saat ditemui di rumah duka.
Awalnya teman-temannya itu mengaku korban ditemukan dalam kondisi lebam di jalan dan dibawa ke lokasi pada hari Rabu lalu. Ternyata dari hasil penyelidikan polisi, temannya yang mengabarkan itu diduga ikut menganiaya.
"Jadi seperti merekayasa, bilang anak saya berantem sama orang. Padahal yang mengabarkan ke sini itu ikut menganiaya," pungkasnya.
Kasus tersebut saat ini masih didalami Polsek Semarang Barat. Termasuk mendalami keterangan pelaku yang diduga sempat memberikan informasi palsu. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini