Korban terjatuh sekitar pukul 21.00 WIB hari Kamis (1/6) malam kemarin dan baru ditemukan pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB oleh warga Dukuh Ngiri. Kapolsek Karangawen, AKP Sugiyono yang mengetahui informasi itu langsung mendatangi lokasi.
"Ditemukan masyarakat di pinggir rel menjorok ke sawah, kami langsung datang ke lokasi. Korban ini tidak membawa identitas," kata Sugiyono kepada detikcom saat berada di Puskesmas Karangawen, Jumat (2/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah dari media sosial, kemudian kami koordinasi dengan PT KAI Daop 4 Semarang," tandasnya.
Dwi Mayangsari (42) warga Palmerah, Jakarta Barat yang merupakan adik korban langsung datang ke Puskesmas Karangawen diantar pihak PT KAI. Ia merasa bersyukur karena kakaknya yang menderita stroke itu masih diberi keselamatan.
"Alhamdulillah masih diberi selamat," ujar Dwi.
Dwi menceritakan mereka berdua sebenernya hendak menuju rumah orangtua di Jakarta dan berangkat dari Kediri. Saat di dalam kereta api sekitar pukul 21.00 WIB, korban hendak ke toilet dan Dwi mengantar sampai batas pintu gerbong.
"Saya nunggu di balik pintu yang mau ke toilet itu. Terus tiba-tiba saya dengar ada penumpang menutup pintu kereta, saya tanya, 'tadi pintunya terbuka?'. Dijawab iya, lho berarti kakak saya di mana?" ujar Dwi.
Sesampainya di Stasiun Tawang, Dwi bertanya ke Polsuska hingga akhirnya ada informasi kakaknya ada di Puskesmas Karangawen. Dwi menambahkan, karena kakaknya menderita stroke yang cukup parah dan sulit diajak komunikasi, maka identitasnya dibawa oleh Dwi.
"Identitasnya saya yang bawa. Saya berterimakasih kepada kepolisian," ujarnya.
Saat ini Putut masih dirawat di Puskesmas Karangawen dan rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta jika sudah memungkinkan. (alg/sip)