5 Pasar Tradisional di Solo Mulai Terapkan E-Retribusi

5 Pasar Tradisional di Solo Mulai Terapkan E-Retribusi

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 01 Jun 2017 16:32 WIB
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
solo - Sistem pembayaran retribusi secara elektronik (e-retribusi) di Pasar Klewer mulai diterapkan mulai Kamis (1/6/2017). Peluncuran e-retribusi tersebut dilakukan bersamaan dengan empat pasar tradisional lainnya, yakni Pasar Tanggul, Pasar Sibela, Pasar Bangunharjo dan Pasar Gading.

Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo, merinci ada 1.694 pedagang kios di Pasar Klewer yang terdaftar mengikuti program tersebut.

"Di Pasar Tanggul ada 163 pedagang, Pasar Gading 282 pedagang, Pasar Bangunharjo, 47 pedagang, Pasar Sibela 165 pedagang," ungkap Subagiyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini total ada sembilan pasar di Solo yang telah menggunakan sistem e-retribusi. Empat di antaranya telah dimulai pada 2016, yakni Pasar Gede, Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Pasar Singosaren dan Pasar Depok.

"Untuk lima pasar yang kita luncurkan hari ini, kita bekerja sama dengan Bank Jateng dan BTN dalam penyediaan tujuh buah mesin EDC. Ke depan kita juga bekerja sama dengan BNI," katanya.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan penerapan di Pasar Klewer sempat tertunda dari target semula, yakni pada 1 Mei 2017. Dia menjelaskan, penundaan dilakukan dengan alasan persiapan infrastruktur yang belum matang.

"Kemarin waktunya nanggung, perbankan juga belum siap untuk pengadaan alatnya," ujarnya.

Ke depan, Pemerintah Kota Surakarta akan menerapkan e-retribusi di 44 pasar tradisional secara bertahap.

"Ini terus kita lakukan dengan tujuan transparansi dan akuntabilitas agar masyarakat itu percaya dengan pemerintah. Kalau sampai ada penyimpangan oleh oknum pemkot, saya mohon untuk segera dikomunikasikan ke saya," ujar Rudy. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads