Afi Nihaya Faradisa Jadi Pembicara di Pekan Pancasila UGM

Afi Nihaya Faradisa Jadi Pembicara di Pekan Pancasila UGM

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 29 Mei 2017 14:28 WIB
Afi tampil sebagai pembicara di UGM Yogyakarta. (Foto: Sukma IP/detikcom)
Yogyakarta - Nama Afi Nihaya Faradisa masih menjadi perhatian karena tulisannya soal keberagaman yang viral di media sosial. Untuk itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengundang Afi sebagai pembicara dalam Pekan Pancasila.

Afi yang memiliki nama asli Asa Firda Inayah (18 tahun) diundang oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Acara bertajuk Talk Show Kebangsaan dalam rangka Pekan Pancasila itu dipandu oleh dosen Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim.

"Sebetulnya ini (acara) rutin, kita mengundang orang-orang atau tokoh-tokoh yang inspiratif dan relevan dengan isu kekinian," ujar Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, di gedung Fisipol UGM, Jalan Sosio Yustisia, Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (29/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan isu di Indonesia yang paling hangat saat ini, kata Erwan yaitu soal Kebhinnekaan yang mulai terusik.

"Ditambah lagi UGM baru saja mendeklarasikan sebagai universitas berdasarkan Pancasila. Secara nasional saat ini juga merupakan Pekan Pancasila, sehingga ini relevan dengan pemikiran Afi," kata Erwan.

Pihak kampus membuka registrasi untuk acara ini sejak beberapa hari yang lalu. Sebanyak 420 orang dari berbagai kalangan mendaftar secara online.

Peserta talkshow kebangsaan di UGM. (Foto: Sukma Indah Permana/detikcom)

Erwan berharap figur Afi bisa memberi contoh kepada anak muda Bangsa Indonesia bahwa ilmu pengetahuan saat ini telah mudah diakses dan bisa didapat di mana saja. Tak hanya itu, pola pikir Afi yang terbuka dan kritis dianggap perlu dimiliki oleh generasi muda.

"Anak muda jangan takut (untuk) berpikir merdeka dan kritis. Dari situlah Indonesia akan maju," imbuhnya.

Mengawali sesi diskusinya, gadis asli Banyuwangi ini menjelaskan bahwa Afi adalah nama penanya. Afi juga menceritakan akun Facebooknya yang sempat tak bisa dibuka pada seminggu yang lalu.

Afi juga mengaku sangat bangga bisa duduk di hadapan para akademisi di UGM. Dia kemudian bercerita di balik penulisan artikel berjudul 'warisan' yang menjadi viral.

"Saya main Facebook sejak tahun 2012, tapi baru aktif menulis sejak 2016 kemarin. Tulisan yang berjudul 'Warisan' adalah bentuk keresahan saya terhadap (masalah) keberagaman di Indonesia," ujar Afi. (sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads