Bidan di Banyumas Diminta Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi

Bidan di Banyumas Diminta Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi

Arbi Anugrah - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 17:46 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Yogyakarta - Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Demikian pula kasus kurang gizi dan beberapa penyakit masih tinggi terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, bidan diminta turut berperan dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, kasus kurang gizi maupun penyakit lainnya.

"Para bidan juga diminta agar bekerja secara cermat dan hati-hati serta turun ke lapangan untuk menyelamatkan bayi yang baru lahir," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, di Pendopo Sipanji Purwokerto, Jumat (26/5/2017).

Menurut dia angka kematian ibu hamil yang melahirkan di Kabupaten Banyumas hingga Mei 2017 terdapat 4 kasus. Oleh karena itu, para bidan yang tersebar di desa-desa diminta ikut menekan agar tidak bayi lahir yang meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap bidan memiliki kepedulian sosial yang tinggi untuk membawa perubahan sosial di masyarakat," katanya.

Salah satu caranya, lanjut Husain adalah dengan memperhatikan lingkungan sosial masing-masing yakni meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya jamban keluarga.

"Masih banyak masyarakat yang belum punya jamban, imbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merokok," kata Husain saat memberikana SK Pengangkatan CPNS kepada 242 bidan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Dia menambahkan anggaran kesehatan di Kabupaten Banyumas juga tidak sedikit. Alokasi APBD untuk Kartu Banyumas Sehat (KBS) sekitar Rp 60 miliar. (arb/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads