Pelaksana Tugas Sekretaris Desa (Sekdes) Dorokandang, Ariyanto mengatakan batas akhir masa operasi lokalisasi di desa tersebut sampai tanggal 27 Juni 2017, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Namun, para muncikari di lokalisasi sebelumnya telah diimbau untuk segera tutup saat memasuki bulan puasa.
"Pemerintah Desa memastikan tanggal 27 Juni mendatang sudah harus berhenti. Tapi kita juga sudah mengimbau saat memasuki bulan Ramadan agar bisa terlebih dahulu tutup," kata Ariyanto di Desa Doronkandang, Lasem, Rembang, Rabu (24/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sebagai bekal berwira usaha yang halal. Untuk setiap pelatihan dianggarkan Rp 10 juta menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD)," ungkap Ari panggilan akrabnya.
Tak hanya itu, setiap muncikari di lokalisasi tersebut juga diberi pesangon sebagai modal pengembangan usaha. Setiap orang mendapatkan masing-masing Rp 2,5 juta.
Menurutnya di lokalisasi tersebut, sedikitnya 14 muncikari. Mereka adalah warga setempat yang akan kehilangan pekerjaan setelah penutupan. Setiap muncikari rata-rata mempunyai 3 sampai 5 PSK. Mereka ini mayoritas warga luar Rembang.
Ari berharap penutupan itu bisa membawa dampak baik bagi warga Desa Dorokandang. Lokalisasi yang telah beroperasi sejak puluhan tahun itu sedikit banyak membuat resah warga.
"Selama ini yang dikhawatirkan warga adalah efek pergaulan bebas yang bisa saja mempengaruhi anak-anak sekitar. Meskipun lokalisasi terpisah dari pemukiman warga," pungas dia.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini