Tiga Lokalisasi di Tegal Ditutup, Ratusan PSK Dipulangkan

Tiga Lokalisasi di Tegal Ditutup, Ratusan PSK Dipulangkan

Imam Suripto - detikNews
Jumat, 19 Mei 2017 23:56 WIB
Foto: Imam Suripto/detikcom
Tegal - Pemerintah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2017) petang, secara resmi menutup tiga tempat prostitusi di jalur pantura. Sebanyak 423 wanita pekerja seks yang mangkal di tiga lokasi dipulangkan ke daerah masing masing.

Ketiga tempat itu yakni Peleman, Wandan dan Gang Sempit. Ketiganya berada di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Penutupan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Tegal, Umi Azizah dan pejabat dari Kementerian Sosial RI.

Berdasarkan catatan di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal, ada 423 orang penghuni di tiga lokalisasi tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 259 orang terverifikasi mau mengikuti program pemerintah dan berhenti menjadi PSK. Mereka bersedia meninggalkan pekerjaan lama dan memulai hidup baru. Sedangkan lainnya langsung pindah sebelum ketiga lokalisasi ini resmi ditutup.

Sebelum dipulangkan ke daerah asal masing masing, ratusan pekerja seks komersial dikumpulkan dalam sebuah acara. Mereka dibekali uang sebesar Rp 5.500.000 dan seperangkat alat kewirausahaan seperti alat masak, rias pengantin dan menjahit. Beberapa hari sebelum ditutupnya tempat pelacuran ini, para PSK sudah dibekali keterampilan di balai latihan kerja (BLK) sebagai bekal saat mereka kembali ke keluarga masing masing.

Dian Wahyuni (43), salah seorang pengurus lokalisasi menuturkan, akan kembali ke kampung dan memulai hidup baru dengan membuka usaha.

"Kami sudah dilatih tata boga antara lain bikin sirup dan makanan kering. Ini sangat bermanfaat bagi kami saat kembali ke keluarga," kata Dian Wahyuni.

Sebagai pengurus, wanita ini meminta kepada teman temannya yang menerima dana dari Kemensos dan latihan masak memasak, agar insyaf dan kembali ke keluarga. "Kami mau bikin kelompok usaha, berbekal ketrampilan yang sudah didapat," katanya.

Penutupan ini merupakan program Pemerintah Kabupaten Tegal untuk memberantas praktek prostitusi. Tujuannya menyelamatkan generasi penerus dari dampak negatif penyakit masyarakat. Selain itu juga untuk mencegah penularan penyakit yang diakibatkan oleh seks bebas di kalangan masyarakat.

"Kami optimis program ini berhasil, sehingga pengendalian ke depan harus kami maksimalkan. Kita tidak boleh putus asa. Berbagai hal juga harus kita antisipasi. Jangan sampai anak anak kita dan masyarakat menjadi korban," tegas Umi Azizah.

Kementerian Sosial mencatat, penutupan lokalisasi di Tegal ini merupakan yang ke 115 dari 168 lokalisasi yang ada di seluruh Indonesia. Kementerian Sosial juga akan mendukung sepenuhnya pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia yang akan menutup tempat pelacuran. Targetnya, Indonesia akan bersih dari tempat pelacuran pada tahun 2019 mendatang.

"Sampai saat ini kita sudah berhasil mendukung penutupan di Peleman yang ke 115. Ini akan kami catat dalam progres. Saat ini kami berhasil memulangkan lebih dari 14 ribu orang termasuk yang dari Tegal," katar Sony W. Manalu, Direktur RSTS dan KPO (Korban Perdagangan Orang) Kemensos RI.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tegal akan tetap melakukan pemantauan terhadap tiga lokalisasi tersebut agar mereka tidak kembali melakukan praktek prostitusi. Pemkab Tegal akan menempatkan petugas satpol selama beberapa bulan ke depan. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads