Ganjar langsung melihat lokasi pembangunan pasar yang masih berupa dinding semen tersebut didampingi Bupati Demak, M. Natsir. Ganjar menanyakan kepada Natsir, apakah ada kekeliruan rancangan sehingga pasar yang berada di pinggir jalan utama Semarang-Purwodadi itu tak kunjung selesai. Ia juga menyebutkan sempat menerima beberapa keluhan warga soal pembangunan itu.
"Apa ini karena dana sedikit, rancangan kegedean, kan keliru. Kesannya mangkrak, padahal ngenteni (menunggu) duit," kata Ganjar di lokasi Pasar Mranggen, Senin (15/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demak itu bantuannya paling banyak. Demak bantuan tidak kurang-kurang. Dicek supaya kualitas baik," tandasnya.
Tahun lalu Ganjar juga sempat membahas soal bantuan tersebut saat sidang paripurna di DPRD Jawa Tengah. Saat itu Ganjar menyebutkan Demak mendapatkan dana aspirasi terbanyak selama 3 tahun berturut-turut. Hal tersebut juga langsung disorot KPK.
Ganjar mengatakan pasar tersebut dibangun dengan dana Rp 73,5 miliar tanpa ada investor luar. Pembangunan dibagi beberapa sesi dan direncanakan bisa digunakan tahun 2019.
"Ya paling moderat 2019, kalau 2018 agak ngoyo (memaksa). Tapi kalau mungkin 2017 dikerjakan, diatur dengan baik, bisa tumbuh," katanya.
Terkait jangka waktu yang dianggap lama, Ganjar menjelaskan ada kemungkinan salah perhitungan. Padahal menurutnya untuk pasar Mranggen yang memiliki luas 12.716 m2 itu bisa diselesaikan 2 tahun.
"Mungkin di awal dulu saat direncanakan tidak hitung berapa kemampuannya, agak besar, gitu saja, duite sesuk (uangnya besok). Ternyata ketika direncanakan terus menerus, karena APBD Demak terbatas, akhirnya agak panjang waktunya. Mestinya pasar menurut saya, 2 tahun saja cukup," tandasnya.
Dia menambahkan untuk percepatan pembangunan, Pemprov Jateng tahun ini akan menggelontorkan bantuan Rp 6 miliar. Ganjar berharap pasar Mranggen segera digunakan agar pedagang yang menempati lokasi relokasi bisa kembali dan perekonomian segera berputar.
"Makanya kita tahun ini dibantu Rp 6 miliar supaya bisa membantu percepatan," kata Ganjar.
Untuk diketahui, Pasar Mranggen sudah ada sejak tahun 1930 dan semakin berkembang. Penambahan kios terakhir dilakukan tahun 1990 lalu. Pada rancangan awal, renovasi nantinya mampu menampung sekitar 2.000 pedagang dan akan menjadi pasar tipe A.
"Saya datang memastikan ini cepat selesai, supaya ekonomi bisa bergerak, berjalan," imbuhnya. Saya ingatkan konsultannya agar disiapkan betul traffic management. Macetnya akan luar biasa kalau pasar ini sudah hidup," pungkas Ganjar. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini