"Kami akan mengundang penyelenggara maupun klub," ungkap Kapolda DIY Brigen Pol Ahmad Dofiri kepada wartawan di Mapolda di Ringroad Utara, Sleman, Selasa (9/5/2017).
Dia mengatakan pihaknya akan membicarakan dengan klub dan penyelenggara mengenai pertandingan berikutnya yang masih digelar di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengaku prihatin karena terjadi aksi anarkis, perusakan dan penganiayaan. Yang bertanding saat itu bukan PSIM, namun Persiba Bantul dengan Persis Solo.
Menurut dia ada beberapa opsi agar kerusuhan tidak lagi terjadi. Kemungkinan bertanding di tempat lain atau bertanding tanpa penonton. Hal inilah yang akan didialogkan dengan penyelenggara, klub maupun pimpinan suporter. "Sportifitas harus dikedepankan dalam pertandingan olahraga," katanya.
Perlu diketahui kerusuhan atau keributan terjadi di luar lapangan seusai pertandingan sepakbola antara Persis Solo melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. Kericuhan terjadi di beberapa tempat di seperti Ringroad Selatan Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul dan Siyono, Playen, Gunungkidul. Di Gunungkidul polisi mengamankan puluhan orang dan sepeda motor milik suporter yang terlibat bentrok dengan polisi. (bgs/bgs)











































