Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono, kapal berwarna merah bernama MT Permata Niaga Line itu sudah berada di tepi pemecah gelombang sebelah selatan Dermaga 3 PPS Cilacap.
"Sekitar pukul 17.30 WIB, saya mendapat informasi ada kapal yang terdampar di PPS Cilacap. Mungkin karena terdorong ombak, lama-lama terdampar ke pemecah gelombang. Tapi kalau sampai masuk ke dermaga, bisa memancing keributan nelayan," ujarnya, Senin (8/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi, MT Permata Niaga Line merupakan kapal pengangkut aspal dan pernah menabrak loading arm (silinder penyaluran) di Dermaga 60 Pertamina Cilacap.
Selanjutnya kapal itu dikeluarkan ke outer bar (daerah antrean kapal menuju pelabuhan) dan tidak diizinkan berlayar karena masih memiliki tanggungan utang di Cilacap serta dalam keadaan kosong tanpa muatan dan ABK.
Sementara menurut Saat Head of Communication and Relations Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Ristanto Heru Widodo, MT Permata Niaga Line bukan kapal milik Pertamina. "Kapal itu sudah satu tahun lebih berada di outer bar dan tidak ada kaitannya dengan Pertamina," ujarnya. (mbr/mbr)











































