"Dari 33 sekolah pelaksana UNBK tahun ini, hanya ada 10 sekolah yang melaksanakannya secara mandiri atau menggunakan fasilitas milik sekolah masing-masing," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Ahmad Sholchan, Selasa, (2/5/2017).
Sholchan mengatakan 10 sekolah melaksanakan UNBK mandiri. Sebanyak 23 sekolah diantaranya melaksanakan UNBK dengan menggunakan fasilitas milik sekolah lainnya, seperti yang dilakukan SMPN 1 Kaliori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, 10 SMP dan MTs yang melaksanakan UNBK mandiri diantaranya SMPN 2 Lasem, SMPN 2 Rembang, SMP Muhammadiyah Rembang, SMPN VRembang, MTs N Pamotan, MTs N Sale, MTsN Sulang, MTsN Sumber, MTs Al Anwar Sarang, dan MTs Riyadlotul Thalabah, Sedan.
Mengenai evaluasi pelaksanaan ujian di hari pertama, dia mengatakan secara garis besar dalam pelaksanaan ujian di hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia berjalan lancar. Hanya ada satu siswa dari SMP N 5 Rembang yang ijin tidak mengikuti ujian di hari pertama dengan alasan sakit.
Sementara itu, sejumlah 62 SMP dan MTs yang belum melaksanakan UNBK pada tahun ini, dia menambahkan sekolah memang belum melaksanakan ujian dengan basis komputer. Diharapkan pada tahun depan jumlah sekolah yang sudah mengikuti UNBK bisa bertambah minimal 50 persen dari jumlah sekolah yang ada.
"Beberapa sekolah mengaku dengan ujian yang menggunakan komputer dikhawatirkan siswa akan kaget. Karena keseharian mengerjakan soal menggunakan kertas, ketika dituntut untuk menggunakan komputer mereka mengaku belum siap," pungkasnya.
Siswa SMP 1 Kaliori Rembang Berangkat Ujian Naik Truk Polisi
Arif Syaedfudin
Berbagai kisah mewarnai saat siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama. Salah satunya dialami ratusan siswa SMPN 1 Kaliori, Kabupaten Rembang.
SMPN 1 Kaliori mengikuti UNBK non mandiri di Rembang. Mereka harus menumpang menggunakan fasilitas di SMAN 1 Rembang. Untuk menuju lokasi ujian jaraknya cukup jauh sekitar 8,5 km.
Para siswa tidak memungkinkan berangkat sendiri ke lokasi ujian dari sekolah di Kecamatan Kaliori menuju Kecamatan Kota Rembang. Jalur jalan yang dilalui juga sangat padat dan ramai yakni jalur utama Pantura.
Pihak sekolah bekerjasama dengan Polres Rembang untuk mengangkut siswa peserta ujian. Polres Rembang pun menyiapkan beberapa truk untuk mengangkut siswa mulai dari simulasi UN hingga pelaksanaan ujian berakhir.
"Kami khawatir lokasi ujian yang jarahnya jauh akan mengganggu kondisi mental dan fisik dari siswa sehingga menyebabkan tidak optimalnya siswa dalam mengerjakan soal," kata Kepala Sekolah SMPN 1, Kaliori, Nur Hasan kepada wartawan di sekolah.
Menurut dia, pada hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs sederajat se Kabupaten Rembang, tiga unit mobil dalmas milik SatSabhara Polres Rembang digunakan untuk mengantar ke lokasi ujian di SMAN 1 Rembang. Seusai ujian, mereka kembali diantar menuju di SMP N 1 Kaliori.
"Kendaraan siap sejak pukul 06.00 WIB. Siswa diantar secara bersamaan menuju SMA N 1 Rembang," katanya.
Menurut Hasan pelaksanaan pada hari pertama berjalan lancar. Pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung dari pukul 07.30-09.30 WIB dan sesi kedua pada pukul 10.30-12.30 WIB.
"Kepolisian mengantar siswa sesi pertama berangkat, kemudian mengantar kembali pulang yang sesi pertama setelah selesai. Disambung mengantar lagi yang sesi kedua sampai semuanya selesai. Hal itu akan berlangsung hingga hari akhir pelaksanaan ujian," katanya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini