Pembukaan museum tersebut sekaligus sebagai tanda pengalihan pengelolaan dari Lembaga Dewan Adat kepada PB XIII. Untuk sementara, museum akan dikelola Satgas Panca Narendra, sampai dibentuk badan secara resmi.
"Sekarang sedang dipersiapkan orang-orang yang akan duduk di badan (kabinet) itu. Kita serahkan sepenuhnya kepada Sinuhun (PB XIII). Untuk sementara, Satgas Panca Narendra yang sudah disumpah, total ada 23 orang akan bekerja dulu," kata Ketua Satgas Panca Narendra, KGPH Benowo, Senin (1/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali kota yang akrab disapa Rudy, mengatakan pembukaan museum dilakukan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa keraton sudah beroperasi seperti semula, di bawah komando PB XIII.
"Sepuluh hari setelah jumenengan, kita disuruh membuat laporan kepada presiden melalui Menteri Dalam Negeri, Menteri Pariwisata. Hari ini museum dibuka, besok (Selasa) tepat 10 hari, kita akan laporkan, raja keraton cuma satu PB XIII Hangabehi," kata Rudy.
Dia menegaskan, kehadiran Pemkot Surakarta dalam pengelolaan museum, tidak akan mencampuri urusan internal keraton. Pemkot Surakarta akan berperan sebagai pendamping dalam hal pariwisata.
"Pemkot tidak akan mengambil hak keraton mengelola museum. Kita hanya mendampingi. Museum sendiri kan termasuk bagian dari pariwisata," ujarnya. (sip/sip)