Aksi SPLM Jawa Tengah tersebut tergabung dalam aksi May Day yang dipusatkan di lapangan Tri Lomba Juang Semarang. Awalnya koordinator aksi, Nanang Setiyono menyebutkan peran jurnalis sangat penting dalam usaha para buruh yang selama ini menuntut kesejahteraan.
"Kalau tidak ada teman-teman media ini, mungkin usaha kita hanya akan ditiup angin lalu," kata Nanang di atas panggung, Senin (1/5/2017).
"Kami mendesak agar asuransi jiwa dan jaminan sosial kepada pekerja media untuk mendapatkan jaminan asuransi dari BPJSK dan BPJSTK, karena jurnalis pun merupakan pekerjaan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankannya," kata Raka.
Pihaknya juga mendesak kepada perusahaan dan industri media untuk mensejahterakan pekerjanya. Selain itu juga memperjelas sistem kontrak kepada pekerja media terutama jurnalis sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
"Kami juga meminta kepada kawan jurnalis untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan menjaga profesionalias," tandasnya.
SPLM Jateng memang menyoroti masih banyaknya wartawan yang terpaksa "menyambi" di media lain atau usaha lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada juga pekerja media yang menerima upah terlambat dari tempatnya bekerja.
Orasi dari jurnalis tersebut juga disambut meriah oleh para peserta yang berada di lapangan Tri Lomba Juang. Dalam kesempatan itu, masing-masing perwakilan serikat pekerja menyuarakan aspirasi mereka demi mendapatkan kesejahteraan. (sip/sip)