Rangkaian acara May Day di Semarang memang dipusatkan di Tri Lomba Juang. Buruh dari berbagai daerah datang dan ikut berkumpul untuk menyaksikan orasi dan hiburan musik.
Koordinator aksi, Nanang Setiyono mengatakan, peringatan May Day tersebut ikut dibantu oleh Pemerintah Kota Semarang melalui anggaran APBD. Bahkan salah satu doorprize juga merupakan sumbangan yaitu berupa satu unit motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiburan musik di peringatan May Day di Lapangan Tri Lomba Juang. Foto: Angling Adhitya Purbaya |
Meski demikian, Nanang mengungkapkan bantuan pemerintah dalam acara May Day mengurangi perjuangan buruh untuk menuntut hak-hak mereka.
"Kami sangat mengapreisasi bantuan pemerintah. Kekritisan kami, tuntutan kami tidak tergoyahkan. Tidak mempengaruhi apa yang kami suarakan," kata Nanang di lokasi acara, Senin (1/5/2017).
Seharusnya ada kegiatan sosial dalam rangkaian acara tersebut yaitu donor darah, khitanan massal, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Namun pihak-pihak yang dimintai bantuan tidak merespon baik.
Nanang menjelaskan, pihaknya kecewa dengan PMI karena beralasan donor darah yang ingin digelar para buruh dilangsungkan pada hari libur. Sedangkan Dinas Kesehatan belum bisa memberikan bantuan untuk khitan massal terkait anggaran.
"PMI menolak dengan alasan hari libur. Padahal sering kegiatan hari Minggu. Kami, buruh ingin mengadakan aksi sosial, tapi ternyata dipandang sebelah mata," pungkas Nanang.
Padahal, Nanang mengungkapkan sudah cukup banyak orang yang antusias dengan kegiatan sosial itu, tapi terpaksa semua batal digelar. Hingga saat ini acara masih berlangsung dengan orasi yang disampaikan bergantian oleh serikat buruh.
"(Sebenarnya) Yang donor darah sudah banyak yang minat," tandasnya.
Sementara itu dalam orasi para buruh, berbagai isu dan tuntutan terkait ketenagakerjaan disuarakan. Mulai dari upah, kesejahteraan, kesehatan, hingga pendidikan.
Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Kota Semarang, Heru Budi Utoyo mengatakan aksi tersebut mengambil tema Buruh Bersatu Tegakkan Hukum Ketenagakerjaan.
"Isu sistem kerja kontrak selalu kami bawa juga. Ini persoalan mendasar di Kota Semarang, di situ banyak pelanggaran dilakukan perusahaan dan perlu ketegasan pemerintah Kota Semarang," kata Heru.
Aksi di Tri Lomba Juang berlangsung damai. Meski demikian tetap terlihat sejumlah aparat kepolisian berjaga di sekitar lokasi. Pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan agar tidak terjadi kemacetan. (sip/sip)












































Hiburan musik di peringatan May Day di Lapangan Tri Lomba Juang. Foto: Angling Adhitya Purbaya