Tak Puas Kinerja Bupati, Warga Bantul Mengadu ke DPRD

Tak Puas Kinerja Bupati, Warga Bantul Mengadu ke DPRD

Usman Hadi - detikNews
Jumat, 28 Apr 2017 17:40 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Bantul - Ribuan warga Bantul, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Bantul. Mereka menyatakan tidak puas dengan kinerja Bupati Suharsono karena dinilai melanggar janji-janji saat kampanye dulu.

Massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Peduli Bantul (AMPB) berdatangan dari berbagai kecamatan itu langsung mendatangi gedung DPRD Bantul di Jl Jenderal Sudirman, Kota Bantul, Jumat (28/4/2017) siang. Di halaman gedung dewan, mereka menggelar orasi, menyampaikan aspirasi, dan menyatakan mencabut dukungan kepada Bupati Bantul, Suharsono.

Sekretaris AMPB, Arif Iskandar menyebut 'aksi 284' yang diikuti ribuan warga Bantul ini didasari rasa kekecewaaan kepada bupati atas berbagai wacana yang dilontarkannya. Wacana pembangunan mal dan banyaknya toko jejaring modern yang ada di Bantul dianggap tidak pro rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arif, pihaknya juga meminta dewan mengusut sejumlah kasus di Bantul seperti kasus pengangkatan Camat Srandakan, yang dinilai inkonstitusional dan proyek pembangunan Pasar Ngangkruksari, Kretek yang juga dinilai bermasalah.

"Kami mencabut dukungan dan meminta dewan agar membentuk pansus, terhadap kasus-kasus yang ada di Bantul," katanya.

Sementara Ketua AMPB, Yulius Wuriyoso menambahkan warga yang ikut aksi adalah relawan Koordinator Kecamatan (Korcam) yang sebelumnya mendukung Suharsono saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 lalu. Namun kini, para relawan pendukung bupati berbalik arah, mencabut dukungannya.

"Kami mempersoalkan kepemimpinan bupati karena banyak yang tidak sejalan dan ada yang bermasalah," katanya.

Ketua Komisi A DPRD Bantul, Endro Sulastomo yang menemui massa menyatakan mendukung tuntutan warga. Aspirasi warga akan segera ditindaklanjuti dengan membentuk pansus.

Selain orasi bergantian, tenda panggung aksi ini juga diisi kegiatan kesenian seperti hadrah, angklung, dan jatilan. Selain petani dan relawan pendukung, aksi ini diikuti berbagai elemen, seperti kelompok ibu-ibu pengajian, pekerja seni yang ada di desa-desa di Bantul.

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads