Prosesi diawali dengan tradisi 'Ngapem' ini dipimpin langsung permaisuri GKR Hemas bersama putri-putri sultan di Keputren kompleks keraton. Ngapem atau membuat kue apem ini dilakukan pada hari Selasa (25/4/2017).
"Untuk labuhan ada tiga tempat yakni di Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu," kata Penghageng II Tepas Tanda Yekti Keraton Yogyakarta, KPH Yudahadiningrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk labuhan di Gunung Merapi, semua uba rampe akan diinapkan lebih dulu di tempat juru kunci Gunung Merapi, Surakso Sihono, baru pada hari Jumat pagi di bawa naik ke gerbang Sri Manganti," katanya.
Dia menambahkan tahun ini, Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X ke-28, tidak ada seremonial khusus seperti halnya amanat Ngarsa Dalem yakni penampilan tari bedhaya Kraton Yogyakarta seperti tahun sebelumnya.
"Rangkaian peringatan tetap seperti yang selama ini dilakukan Kraton Yogyakarta. Hanya tidak ada peringatan secara terbuka," pungkas Yudahadiningrat. (bgs/bgs)











































